00.57

646 57 8
                                    

Akhirnya.....

Itu yang tertulis di wajah Kenma ketika menyaksikan Hiroko terlelap di sebelahnya.

Bayi mungilnya itu akhirnya tertidur pulas setelah semalam nangis tanpa henti.

Dengan begini, Kenma bisa tertidur.

Kenma tersenyum tipis menyaksikan Hiroko yang tertidur dan perlahan mengecup dahinya singkat dan berkat hal itu Hiroko menggeliat pelan.

Kenma terkekeh menyaksikannya. Huh.... Hiroko sangat tidak ingin di ganggu ketika tertidur.

Kenma memfokuskan pandangannya pada Hiroko. Memperhatikan penampilannya dari atas kebawah dan Kenma baru menyadari satu hal.

Gen Kuroo sangat kuat.

Buktinya saja Hiroko mengambil semua gen Papahnya itu. Mulai dari warna rambut, mata serta warna kulit. Sial.... Apa-apaan ini. Kenma merasa ini tidak adil.

Padahal dia yang mengandung, padahal dia yang melahirkan, padahal dia yang merasakan sakit.

Bisa-bisanya pas lahir malah mirip Kuroo yang cuman nyumbang sperma doang.

"Sayang....."

Kenma bergidik ketika mendengar suara Kuroo tepat di telinganya. Dia melirik lewat ekor matanya dan di dapatinya Kuroo yang mendekat padanya dari belakang. Bahkan dia sampai menempelkan dagunya pada bahu Kenma.

"Kenapa Tetsu?"

Kuroo melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Kenma dan memeluknya erat. Dan kembali berkata.

"Aku masukin dari belakang, ya?"

Kenma bergidik sekali lagi tepat ketika pertanyaan itu terlontar dari mulut Kuroo dengan santainya.

Dia segera menyikut Kuroo dengan tangannya dan mengendus sebal.

"Enggak. Aneh-aneh aja."

Kuroo mengerucutkan bibirnya mendengar itu.

Yah..... Gagal enak pagi-pagi buta gini, pikir Kuroo.

"Kenapa?? Hiroko kan udah tidur."

"Nah makanya itu! Hiroko baru aja tidur... Nanti kalo kamu ngelakuin itu yang ada dia bangun lagi."

"Pelan-pelan deh... Janji." Kuroo berkata sambil menyodorkan jari kelingkingnya pada Kenma.

Kenme menatap jari kelingking itu jengah.

Pelan-pelan katanya?

PELAN-PELAN?

Ayolah Kuroo, jangan berbohong seperti itu. Pelan-pelan yang kau maksud dan yang Kenma maksud itu berbeda.

"Terakhir kali kamu ngomong gitu aku gak bisa jalan." balas Kenma dengan nada kesalnya.

"Y-ya..... Itu khilaf, Ken...."

"Kamu khilaf berkali-kali Tetsu..." gemas Kenma.

"Kali ini enggak deh!! Janji!"

Kenma mengendus mendengar itu dan segera memutar balikkan badannya menjadi menghadap Kuroo. Masih dengan tatapan kesalnya.

Sementara Kuroo malah menatapnya dengan tatapan memohon. Tolong, ini Kuroo udah gak tahan mau ngelakuin kayak gitu.

Kenma memperhatikan wajah Kuroo dengan intens. Mencoba untuk membuat perjanjian yang sedikit menguntungkannya jika saja Kuroo melakukan hal itu lagi.

Karna pasti, Kuroo pasti melakukannya lagi. Kenma yakin itu.

"Ya udah," mata Kuroo langsung berbinar mendengar itu. "Tapi kalo kamu kayak gitu. Libur satu tahun!" sambung Kenma.

Kuroo tidak peduli dengan hal itu. Toh kalo itu terjadi Kuroo bisa membujuknya biar gak jadi libur satu tahun. Dia malah menarik Kenma mendekat padanya dan mulai mendekatkan bibirnya pada bibir ranum itu.

Namun. Belum sempat bibir mereka bersentuhan. Kenma malah menahan wajah Kuroo agar tak terus mendekat.

Kuroo yang wajahnya di tahan tentu saja heran. "Kenapa?"

"Iyain dulu dong kata-kata aku!!" kesal Kenma.

"Iya sayang iya..." Kuroo menjawab dengan ogah-ogahan.

"Terus keluarnya jangan di dalem."

Kuroo yang tadinya sudah sangat bersemangat seketika berubah menjadi heran. "Loh? Kenapa?"

"Hiroko masih kecil. Nanti kalo aku hamil lagi gimana?"

Kuroo berbinar mendengarnya. "Gak papa dong! Seneng banget malah aku!"

Kenma menggembungkan pipinya kesal mendengar itu. "Ih.... Gak mau! Nanti kasian kalo aku gak bisa ngurus mereka Tetsu!!"

"Kan ada aku, nanti aku bantuin."

"Tetep gak mau!! Terus juga nanti kalo dia mirip kamu lagi gimana? Enak banget semuanya mirip kamu. Gen aku gak nurun satu pun." kesal Kenma.

"Ya udah nanti kita bikin terus sampe gen kamu nurun ke anak kita, ya?" Kuroo bertanya diiringi kekehan kecilnya.

"Enggak ah.... Kalo gitu mah lama banget."

Kuroo tertawa ringan mendengarnya. Dia mendekatkan tangannya pada bibir Kenma kemudian mengusapnya perlahan.

"Tapi bibir Hiro nurun dari kamu kok..." ucap Kuroo sambil tersenyum tipis.

"Bibir doang!! Yang lainnya kayak kamu semua!"

"Gak papa, bukannya itu bagus?" Kuroo mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Kenma lagi.

"Habisnya.... Bibir kamu kan manis banget." tepat setelah berkata seperti itu, Kuroo menempelkan bibirnya pada bibir Kenma dan mulai beradu di dalam sana.

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang