00.08

804 113 1
                                    

Kenma menghempaskan badannya di kasur hotel berukurang king size itu. Seluruh badannya terasa lelah. Tetapi hatinya juga terasa bahagia karena dia telah menikah dengan pujaan hati.

Kuroo terkekeh menyaksikan Kenma yang langsung merebahkan badannya di kasur itu. Dia tahu ini adalah hari yang panjang dan juga membahagiakan. Tetapi... Ayolah, ini belum berakhir.

Malam ini adalah bagian utamanya.

Kuroo meletakkan koper yang di bawanya itu di sudut kamar hotel. Tidak berniat membereskan baju mereka terlebih dahulu. Kuroo lebih memilih untuk menyantap hidangan utamanya.

Ayolah, Kuroo juga lelaki penuh nafsu.

Terlebih, Kenma belum memberinya jatah sejak kejadian itu.

Tunggu-kejadian itu?

Kuroo berhenti bergerak ketika mengingat hal itu. Hm.... Benar juga, berkat alpha brengsek itu Kuroo jadi tidak mendapatkan jatah selama berhari-hari. Dan... Apakah Kenma mau melakukan hal itu dengannya malam ini?

Kuroo menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menahan hasratnya meskipun sudah di ujung tanduk.

Kesehatan mental Kenma lebih penting dari pada hasrat bodohnya.

Kuroo mengangguk dan melepas jasnya lalu meletakkannya di atas koper. Dia berjalan mendekat kepada Kenma. Berniat untuk menggoda omega kesayangannya itu.

"Jadi... Bagaimana? Apakah pernikahan ini sesuai dengan kemauanmu, sayang?" Kuroo bertanya sambil menghempaskan bokongnya di kasur itu.

Kenma yang mendengar itu segera menoleh ke arah Kuroo, mengangguk kecil dan tersenyum. "Sangat, bahkan melebihi kemauanku."

Kuroo terkekeh mendengar itu, dia melonggarkan dasi yang di kenakannya kemudian mengusap lembut surai dwi warna sang omega.

"Kamu cantik banget hari ini."

"Bener-bener cantik, bikin aku jatuh cinta dua kali sama kamu." ucapnya sambil tersenyum manis.

Wajah Kenma memerah mendengar itu, dia memukul lengan Kuroo pelan. "Kamu sengaja banget ngomong kayak gitu."

Kuroo terkekeh melihat reaksi Kenma, pandangannya teralih menatap tubuh Kenma yang masih terbungkus rapih setelan jas itu.

Sial, membuat Kuroo ingin merobek semua pakaian itu saja.

Kenma yang sadar akan tatapan Kuroo yang sedikit mengerikan itu segera melambaikan tangannya di depan mata sang suami.

"Matanya, ngeliatin apa kali..."

Pikiran kotor Kuroo buyar ketika mendengar itu, dia menarik nafasnya mencoba meredakan nafsunya yang diujung tanduk itu.

Sial, benar-benar sial.

Kuroo melupakan suatu hal.

"Kamu jangan kayak gitu dong." ucap Kuroo sambil melirik lembut Kenma.

Argh... Kenma benar-benar minta di terkam.

"Aku diem dari tadi." Kenma berkata sambil tersenyum miring, seolah mengejek Kuroo.

Perempatan siku muncul di dahi Kuroo akibat Kenma yang terkesan mengejeknya itu.

Benar-benar, ya.... Minta di terkam.

Brughh

Kuroo merubah posisinya menjadi menindih Kenma. Netranya menatap netra kuning keemasan itu penuh nafsu.

"Aku, boleh minta jatah aku, gak?" tanya Kuroo sambil melirik kearah kemaluan Kenma.

Wajah Kenma merona mendengar itu. Kedua tangannya dia gunakan untuk mendorong dada bidang Kuroo.

Dia memalingkan wajahnya, "Kuroo, kamu rut."

Kuroo tersenyum tipis. "Justru itu."

"Karena aku rut kita bakalan jadi gampang dapet momongan."

Kuroo menuntun tangannya untuk bergerak, membelai lembut wajah cantik Kenma hingga perlahan turun ke leher jenjangnya.

"Jadi.... Gimana, sayang?"

Kenma menoleh, kembali menatap wajah Kuroo. Melakukan kontak mata dengan netra gelap penuh nafsu itu.

Kenma meneguk ludahnya kasar. Ada sedikit rasa takut di dalam dirinya. Tetapi... Dia harus menjalankan kewajibannya.

Dia mengangguk pelan dan berkata. "Iya."

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang