00.06

879 124 24
                                    

Kenma duduk di sebuah halte bus yang cukup sepi. Dia sedang menunggu bus untuk mengantarnya menuju butik yang Kuroo katakan untuk memilih beberapa pakaian untuk pernikahannya lusa.

Tadinya Kenma berniat ingin menggunakan taxi, tetapi tak ada satu taxi pun yang melewatinya. Dan berkat hal itu, membuat Kenma mau tidak mau harus menggunakan bus.

Ya... Lagi pula halte bus ini tidak terlalu jauh juga dari rumah Kuroo. Hanya perlu jalan 3 menit, dia sudah ada di halte bus.

Tetapi, yang membuat kesal adalah.... Bus ini sangat lama. Benar-benar lama.

Kenma menghela nafasnya akibat bus yang tak kunjung datang itu, dia mengeluarkan handphonenya untuk melihat sudah pukul berapa sekarang.

09.53, kurang 7 menit dari waktu yang ia dan Kuroo janjikan.

Huh... Jika terus seperti ini dia akan terlambat.

Kenma berhenti menatap handphonenya, menoleh ke sebelah kanan. Di sana terdapat sebuah bus yang sedang melaju kearahnya.

Syukurlah, dengan begini dia tidak akan terlambat.

Kenma memasukan handphonenya kedalam tas, dia bangkit, berniat memasuki bus itu.

Ckitt....

Bus itu berhenti tepat di depannya, pintunya terbuka seolah mempersilahkannya masuk.

Namun, Kenma tak kunjung masuk.

Dia malah diam sambil menatap lurus kearah bangku penumpang bus itu.

Di sana.

Di bangku itu.

Terdapat alpha gila yanng tersenyum miring sambil melambaikan tangan kepadanya.

Kenma membeku. Rasa takut kembali menggerogotinya. Ingatannya tentang kejadian malam itu kembali berputar.

Dan tanpa pikir panjang dia segera memutar balikkan badannya, kakinya melangkah lebar meninggalkan halte bus itu. Perlahan, langkahnya yang lebar itu kini berubah menjadi lari yang sangat cepat.

Kenma berlari mencoba kabur dari alpha itu.

Kenma masih mengingat jelas bagaimana wajah alpha itu.

Mata sipit dengan rambut klimaks dan dengan tubuh yang cukup tinggi dan besar.

Sangat persis dengan orang yang di lihatnya di dalam bangku bus itu.

"Kenapa? Kenapa aku bertemu dengannya lagi?!" Kenma membatin sambil terus berlari.

Dia berlari tak tahu arah. Tidak tahu harus menuju kemana. Dadanya sesak, matanya ingin menangis.

Dia rasa, hal itu akan terulang lagi.

BRUKK

Kenma mundur beberapa langkah ketika dia menubruk sesuatu. Dia mendongakkan kepalanya dan mendapati alpha gila itu sudah ada di hadapannya sambil menyeringai.

Kenma menoleh ke arah kiri, dia menduga alpha itu keluar dari sana.

Sial. Sejak kapan itu bisa menjadi jalan pintas?!

"Hey, kita bertemu lagi. Ku pikir ini takdir." alpha itu berbicara sambil tersenyum.

Kenma menggeleng takut sambil terus mundur.

"G-gak...."

"Apakah kau ingin bermain lagi? Tubuhmu sangat nikmat, kau tahu?" alpha itu mendekat dan mencengkram pergelangan tangan Kenma.

"G-gak, lepasin! Lepasin aku!!" ucap Kenma.

"Oh ya, sebelum kita bermain lagi aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu." dia mendekatkan wajahnya pada telinga Kenma dan berbisik. "Agar kau bisa mendesahkan namaku."

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang