00.00

2.4K 150 2
                                    

Bertengkar?

Hal wajar yang terjadi dalam setiap hubungan.

Bahkan ada yang mengatakan, 'semakin dekat hubungan semakin sering pertengkaran terjadi'.

Seperti halnya pemuda dengan surai dwi warna yang tengah memandangi rintikan air hujan yang terjun bebas membasahi bumi.

Terpancar sedikit rasa kesal di netra kuning keemasannya karena ulah pasangannya tadi siang.

Dia mengendus kesal memikirkan itu, seolah enggan untuk mengingat hal itu lagi. Dia lebih memilih untuk meneguk habis coklat panasnya dan menatap sekeliling.

Tak jauh darinya, terdapat sepasang lelaki yang sedang bermesraan.

Huh, jika saja dia tidak memulainya. Mungkin dia akan seperti itu dengan sang kekasih saat ini.

Terlebih, ini sedang hujan. Sangat mendukung untuk bermesra ria dan berlanjut pada kegiatan yang lebih intim.

"Aku sudah tertular otak kotor Kuroo." pemuda itu bergumam dan menaruh cangkir itu di atas meja.

Dia bangkit berniat untuk kembali pulang. Dia yakin, pasangannya itu masih berada di rumahnya. Menunggu kehadiran dirinya untuk sekedar meminta maaf atau mungkin memberinya makanan favoritnya agar dia memaafkannya.

Pemuda itu tersenyum tipis memikirkan Kuroo-pasangannya-akan menyambutnya ketika pulang dan akan meminta maaf atas pertengkaran sepele yang di mulainya tadi siang.

Pemuda itu membuka payungnya lalu berjalan menerobos hujan yang cukup lebat, sambil bersenandung kecil. Sesekali ia menadahkan telapak tangannya agar rintikan air itu membasahi tangan mungilnya.

Dia memperhatikan sekeliling, jalanan sudah mulai sepi. Terlebih ini sudah lumayan malam, berapa lama ia merajuk pada Kuroo? Entahlah dia juga tidak tahu.

Tap

Langkahnya terhenti ketika dia berada di sebuah gang yang menghubungkan dengan kuil dan juga supermarket. Gang itu sangat sepi dan sunyi. Tidak ada orang yang lewat di sana.

Pemuda itu-Kenma tertegun beberapa saat. Ada rasa takut yang menyelimutinya ketika dia ingin melewati gang itu. Salah satu jalan untuk sampai ke rumahnya adalah melewati gang ini.

"Jangan lewat sini kalo lagi gak sama aku, aku dengar banyak alpha di sekitar sini."

Tubuh Kenma membeku ketika mengingat peringatan Kuroo untuk tidak melewati gang itu seorang diri.

Sial, kenapa dia baru mengingatnya sekarang?

Kenapa tidak sejak tadi sebelum dia bertengkar dengan Kuroo?

Jadi, apa yang harus di lakukannya? Tetap melewati gang itu atau putar balik dan mencari hotel terdekat untuk menginap?

Tidak.

Kuroo sudah menunggunya di rumah, dan Kenma ingin segera menemui Kuroo.

Dia harus melewati gang ini.

Lagi pula ini sudah malam, tidak mungkin para alpha itu masih berkeliaran, kan?

Dengan pemikiran itu Kenma kembali melangkahkan kakinya untuk menyusuri gang itu. Genggamannya pada gagang payung ia kuatkan untuk menyalurkan ketakutannya di sana.

Baru dapat lima langkah dia berjalan di gang itu. Dia dapat mencium aroma pheromone yang sangat kuat memenuhi gang itu.

Kakinya kembali berhenti.

Ia rasa dia harus menginap di hotel saja malam ini.

Biarkan saja Kuroo menunggu di sana. Dia bisa kembali esok. Lagi pula Kuroo pasti sudah tidur, kan?

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang