"Ken."
Kenma bergidik takut ketika mendengar suara familiar yang memanggil namanya dengan nada yang penuh ke khawatiran.
Kenma melirik dari ekor matanya, di dapatinya Kuroo yang sedang berlari kearahnya.
Kenma berhenti melirik Kuroo. Dia menenggelamkan wajahnya ke dalam lututnya lagi. Berharap semoga Kuroo tidak berhenti di hadapannya dan mengajaknya berbicara.
Meskipun itu mustahil karena itu adalah tujuan utama Kuroo.
Kuroo berhenti berlari tepat di hadapan Kenma. Dia mengatur nafasnya yang sedikit terengah-engah kemudian berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Kenma yang sedang meringkuk itu.
Kuroo melihatnya, bahu Kenma bergetar kecil.
Seperti sedang menangis.
Atau mungkin ketakutan?
Kuroo tidak tahu mana yang benar, lebih baik ia bertanya untuk memastikannya.
"Kamu semalem kemana aja, Ken? Kok gak pulang?" Kuroo bertanya dengan nada yang lembut.
Kenma tidak menjawab.
Kuroo menghela nafasnya menyaksikan itu, mencoba memahami mengapa omeganya menjadi seperti ini. Maksudnya—Kenma sedikit berbeda dari biasanya. Bahkan Kenma ketika merajuk saja tidak seperti ini.
Kuroo menggerakkan tangannya, mencoba untuk menyentuh bahu Kenma.
Namun baru saja telapak tangannya itu mendarat di bahu kecil omega itu, tangannya seketika di tepis oleh tangan kiri Kenma.
"Jangan!!"
Kuroo tersentak kaget mendengar Kenma mengatakan hal itu, terlebih... Dengan wajahnya yang seperti ketakutan itu, membuat Kuroo makin terkejut.
"Ken, kamu kenapa?"
Kenma menatap Kuroo, tatapannya sangat dalam bahkan seolah meminta pertolongan dari Kuroo.
Menyadari sang omega yang perlu pertolongan Kuroo segera mendekat kepadanya, mencoba untuk menghapus jarak di antara mereka berdua.
"Gak, jangan deketin aku!"
Perkataan Kenma membuat Kuroo berhenti mendekat. Menatap Kenma dengan tatapan penuh tanda tanya.
Apa yang terjadi pada omeganya ini?
Pertanyaan itu yang menghantui otak Kuroo saat ini.
"Calm down... Ini aku Ken." Kuroo berusaha untuk menenangkan Kenma yang terlihat ketakutan itu.
Tatapan Kenma perlahan berubah menjadi sendu, hingga akhirnya dia membuang muka karena tak sanggup menatap wajah Kuroo lebih lama lagi.
"Di situ aja..." Kenma bergeser, berusaha membuat jarak antara dirinya dan Kuroo.
"Jangan deketin aku lagi."
"Aku udah kotor..."
Kuroo menyerngit seolah tidak paham dengan maksud perkataan kekasihnya itu.
"Enggak sayang, kamu gak kotor." Kuroo bangkit, berusaha mendekat, tapi Kenma malah menyodorkan tangannya seolah menyuruh Kuroo berhenti.
"Aku kotor..."
"Aku kotor, Kuroo..." suaranya bergetar.
"Aku manusia hina."
Tes
Setetes air mata yang ia tahan akhirnya jatuh membasahi pipi mulus yang pucat itu.
Kuroo tertegun menyaksikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku • Kuroken[✔]
AcakKatanya orang yang ingin menikah akan di uji oleh Tuhan, tetapi, mengapa ujian yang Tuhan berikan sangat berat?