00.30

590 55 0
                                    

Akaashi mengangkat satu alisnya heran menyaksikan sepupunya itu yang malah memasang wajah kesal dan juga lesu.

"Terjadi sesuatu?" Akaashi bertanya dengan lembut sambil menyeruput tehnya.

Kenma yang sedang menatap cangkir teh itu sontak mengalihkan pandangannya. Menatap Akaashi dengan tatapan kesalnya.

"Tetsu.... Dia gak ngucapin selamat ulang tahun ke aku!" ucap Kenma sambil menggeram kesal.

Akaashi yang mendengar itu menyerngit heran kemudian mengangguk setelahnya. "Kuroo maksud kamu?"

Kenma yang mendengar itu mengangguk. "Iya lah, siapa lagi coba?!"

Akaashi mengedikan bahunya kemudian terkekeh pelan kemudian menaruh cangkir yang di pegangnya di atas meja. "Dia lupa kali?"

"Ya justru itu! Kenapa dia bisa lupa coba?"

"Ya udah lah Ken, suami kamu itu kan juga manusia. Lagi juga kenapa kamu gak ngingetin ke dia?"

Kenma menatap Akaashi tak percaya mendengar itu. "Dih, gak mau ngapain coba aku ngingetin dia. Harusnya dia inget sendiri."

"Mana kamu tau gak sih? Dia kemarin seharian penuh malah sibuk kerja!!"

"Ya makanya kamu ngomong ke dia, 'sayang hadiah ulang tahun aku mana?' gituin, biar langsung di kasih." ucap Akaashi dengan nada mengejeknya.

"Gak etis banget, masa iya aku yang ngomong kayak gitu."

"Gak papa dong, Koutaro sering kok ngomong kayak gitu ke aku kalo dia mau ulang tahun." jawab Akaashi enteng.

"Ya itu kan Bokuto, bukan kamunya. Kamunya pernah gak ngomong kayak gitu ke Bokuto?"

Akaashi menggeleng pelan. "Gak pernah sih, soalnya Koutaro selalu inget ulang tahun aku."

Kenma mengendus sebal mendengar itu. "Enak banget, Tetsu aja ingetnya kadang-kadang."

•••••

"YAKU!!! AKU INGIN PULANG CEPAT HARI INI!!"

"SELESAIKAN TUGASMU TERLEBIH DAHULU, BODOH! BARU BISA KAU PULANG CEPAT!"

Kuroo yang mendengar balasan dari atasnya itu mengendus sebal. Dia menggeletakan kameranya di atas meja dan segera menghampiri Yaku yang tengah menatapnya dari sudut ruangan itu dengan tatapan kesal.

"Yaku...."

"Ya kamu boleh pulang cepat, tapi selesaikan dulu foto shoot-nya!"

Kuroo mengendus sebal mendengar itu. "Tidak mau!! Jadwalku hari ini lumayan banyak!! Aku ingin pulang sore!!"

Perempatan siku muncul di dahi Yaku akibat permintaan nyeleneh fotografer kebanggaannya itu. Jika saja bukan karena skill Kuroo yang lumayan. Sudah pasti Yaku akan memecatnya dari sini.

"Tidak bisa! Selesaikan dulu semuanya! Setelah itu baru kau boleh pulang!"

"Kumohon.... Kenma berulang tahun kemarin, dan aku akan memberinya kejutan hari ini. Kau tega membuat kejutanku batal?" tanya Kuroo dengan memasang tampang melasnya.

Mata Yaku berkedut sebal mendengar itu. Dia segera mendorong Kuroo menjauh menggunakan kakinya seolah menyuruhnya kembali bekerja.

"Sudah, sana kerjakan tugasmu!"

Kuroo mengendus sebal sambil menyumpah serapahi Yaku sesekali dan kembali mengambil kameranya. Berniat untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan segera pulang ke rumah.

•••••

"Shi, di rumah sendiri, kan?" tanya Kenma sambil mengangkat kepalanya yang sedari tadi dia senderkan di atas meja.

Akaashi yang tahu arah pembicaraan ini ke mana langsung menggelengkan kepalanya. "Enggak, Kou ada di rumah."

"Kamu masih takut, kan sendirian di rumah?"

"Kou ada di rumah, jadi aku gak sendirian."

"Aku bakalan temenin kamu deh hari ini, iya aku tau aku baik. Tapi gak usah berterimakasih gitu."

Akaashi mengendus sebal karena Kenma yang seakan tidak mendengar semua ucapan yang ia lontarkan. Ayolah, jangan seperti bocah yang kabur hanya karena sedang bertengkar. Lagi pula Akaashi tidak mau terlibat pertengkaran sepasang suami istri ini.

"Ken, kamu jangan pura-pura gak denger gitu. Aku bilang Kou ada di rumah, jadi gak perlu nemenin aku." jelas Akaashi dengan penekanan di akhir kalimatnya.

Kenma berdecak sebal mendengar hal itu. Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada kemudian menatap Akaashi kesal.

"Lagian jangan kayak bocah gitu, masa berantem doang langsung kabur dari rumah."

Kenma memutar bola matanya malas mendengar itu. "Kamu gak ngerasain makanya ngomong gitu."

Setelah berkata dia mengerlingkan pandangannya menatap sekelilingnya yang cukup sepi tetapi masih ada beberapa orang di sana.

"Mending kamu pulang, nanti kalo Kuroo nyariin gimana?"

"Mana mungkin dia nyariin, pasti dia bakalan lembur hari ini."

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang