00.52

560 63 4
                                    

"Aku pulang, Kenma."

Kenma yakin bahwa dia tidak sedang berkhayal. Kenma yakin bahwa ini nyata.

Habisnya....

Ini adalah suara Kuroo.

Dan Kenma mendengarnya dengan sangat jelas.

Kenma tidak menjawab, dia masih menatap fokus Kuroo. Bahkan dia sampai tidak berkedip saking terkejutnya.

Netra kuningnya perlahan bergerak. Mencoba untuk mencari tahu apakah ini benar-benar Kuroonya. Dan apakah Kuroonya ini baik-baik saja.

Netra itu perlahan turun sehabis menatap wajah Kuroo yang sedikit menirus itu. Kini pandangannya terfokus pada badan Kuroo yang mengenakan baju hitam lusuh hingga akhirnya penglihatannya sampai pada kaki jenjang suaminya yang terbungkus oleh celana kain selutut itu.

Dan satu yang Kenma sadari.

Ini bukanlah hantu atau semacamnya.

Kakinya menyentuh lantai.

Berarti dia manusia, kan?

"Ken.... Kamu ngenalin aku, kan?" tanya Kuroo dengan suara lembut yang sangat Kenma rindukan.

Iya, tidak salah lagi.

Ini Kuroo, suaminya yang telah di nyatakan meninggal 3 bulan yang lalu.

Kepalanya perlahan bergerak keatas kebawah seolah mengiyakan pertanyaan Kuroo.

Kuroo tersenyum melihat Kenma yang mengangguk kecil seperti itu. Hatinya terasa sedikit lega menyaksikan Kenma yang terlihat cukup baik. Meskipun tidak sepenuhnya.

"Tet-su?"

"Iya, aku di sini."

Kenma menutup rapat-rapat bibirnya yang gemetar hebat itu, rasa terkejut masih menggerogotinya. Tetapi di lain sisi dia berharap bahwa ini bukanlah mimpi.

Kuroo menurunkan pandangannya. Berniat untuk memastikan apakah Kenmanya ini benar-benar baik-baik saja atau tidak.

Pandangannya terhenti ketika menatap perut omeganya yang sudah membesar itu. Sudut bibirnya makin terangkat menyaksikan itu. Syukurlah Kenma bisa menjaga dirinya dan anaknya. Meskipun badannya sedikit mengecil dari sebelumnya.

Kuroo menggerakkan tangan kanannya. Hatinya berdegup hebat ketika ingin menyentuh perut yang membuncit itu. Dia penasaran, apakah anaknya masih mengenalinya? Apakah anaknya merindukannya?

Tap

Tangan itu mendarat mulus di perut Kenma yang masih terbungkus kaos oversizenya. Hatinya makin berdebar hebat akibat senang.

Perlahan Kuroo menggerakkan tangannya untuk mengusap perut itu secara telaten. Matanya berbinar dan penuh semangat ketika menyentuh perut itu.

Sementara Kenma hanya diam, memperhatikan apa yang Kuroo lakukan. Penglihatannya perlahan mulai memburam. Kakinya terasa lemas ketika Kuroo mengusap perutnya dengan penuh kasih sayang.

Kenma senang.

Benar-benar senang karena Kuroo masih hidup dan kembali padanya.

Kuroo berhenti mengusap perut itu. "A-dia nendang-nendang..." ucap Kuroo sambil terkekeh kecil.

Kenma menggerakkan kedua tangannya untuk memegang bahu Kuroo. Perlahan badannya merosot ke lantai. Kuroo yang menyadari Kenma akan terjatuh ke lantai segera memegang pinggangnya kemudian menuntunnya perlahan hingga akhirnya mereka terduduk di lantai.

"Kamu..." Kenma mulai berbicara.

"Kamu.... Kamu..."

"Ke-kemana aja?" Kenma menatapnya dengan mata yang menampung banyak air mata.

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang