Part 18 - Seseorang yang Membuat Kamu Kecewa
•
Samantha baru menyelesaikan kegiatan mandinya beberapa waktu yang lalu. Air yang terasa begitu dingin di malam hari membuat gadis itu segera membalutinya dengan baju tidur serba panjang. Maklum, Samantha tidak memiliki alat penghangat air di dalam kamar mandinya, tidak juga ingin memasak air panas karena pasti membutuhkan waktu yang lama sementara dirinya sudah kedinginan setengah mati. Ia kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar. Hujan yang terdengar begitu deras dari luar membuat gadis itu kembali teringat dengan kejadian tadi.
“Gue tahu lo gak suka dengan keberadaan gue di sini, tapi gue tahu kok rasanya dikecewain sama orang apalagi, orang yang kita sayang.”
Fix, gue salah ngomong sih. Samantha tahu jika ia telah salah memilih kata-kata yang sesuai untuk menyatakan maksud dari kalimat tersebut. Tapi, rasanya jauh lebih aneh ketika Samantha justru berniat untuk menenangkan orang yang jelas-jelas sudah membully-nya selama 2 tahun. Bukankah seharusnya, Samantha merasa senang melihat kondisi Andy yang terpuruk?
Gadis itu menggeleng. Samantha tahu, tidak ada seorang pun yang mau keluarga mereka hancur karena kehilangan salah satu anggota keluarga atau keadaan rumah tangga yang tidak harmonis. Sama seperti dirinya, ia mengerti bagaimana perasaan dikecewakan oleh seseorang dalam hidup, dikecewakan sebanyak dua kali tanpa sebab dan akibat yang jelas. Samantha tahu persis bagaimana rasanya.
Maksudnya, bagaimana bisa sifat orang berubah drastis dari yang semula seperti ini:
“Gue akan selalu menjaga lo ke mana saja. Gue enggak akan meninggalkan lo, Tha.”
Jadi seperti ini?
“Pergi, Tha. Gue benci sama lo.”
Sampai sekarang, ia masih tidak mengerti mengapa sifat Moses bisa berubah setelah ia bergabung dengan geng Andy. Moses yang selalu ada untuk dirinya, kini berubah haluan setelah laki-laki itu pergi. Dulu, mereka pernah saling membagi cerita tentang keluarga, persahabatan, dan apa yang akan mereka hadapi ke depannya. Jadi jelas, pertanyaan membingungkan itu pasti akan terus muncul seiring berjalannya waktu. Pertanyaan yang masih membutuhkan jawaban, pasti akan selalu menghantui pikirannya sepanjang hidup.
Drit... drit...
Ponsel miliknya tiba-tiba berbunyi, membuat gadis itu segera meraih ponsel yang berada tak jauh dari tempat tidurnya. Samantha segera membuka ruang obrolan setelah melihat deretan pesan yang dikirim oleh Freya.
Freya : tha! Super urgent!
Freya : besok lo dtng ke rumh gur
Freya : *gus
Freya : *gud
Freya : gueee bngst! Ya ampun typo mulu
Melihat hal tersebut, Samantha mulai mengerutkan keningnya bingung. Kenapa Freya bisa sepanik ini?
Kenapa? : Samantha
Ayam jantan di rumah lo beneran bertelur ya? : Samantha
Freya : bukan njay
Freya : pokokny, ini pentinggggggggg bngt
Freya : ini ad hbngnny dngan nyokap lo tha
Samantha menelan ludahnya bingung, sebelum ia mematikan ponselnya dan menutup kedua mata dengan tangan kiri, berusaha menghalau cahaya lampu yang berusaha untuk masuk. Kini, pikirannya sedang kacau balau. Gadis itu menghela napasnya tak percaya. Bahkan, sosok yang Samantha percayai ketika dirinya masih kecil tega meninggalkannya begitu saja tanpa kabar yang jelas. Rasa kecewa yang teramat dalam, membuat Samantha menyerah untuk mengharapkan sesuatu yang hanya akan berakhir sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Goodbye [TAMAT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP, NO PRIVATE-PRIVATE!!] • [15+] Sebagai salah satu anak dari korban broken home, Samantha tidak keberatan jika ia harus menjalani kehidupan dengan berbagai rintangan yang terus mengujinya. Apapun itu akan Samantha lewati, asalkan...