Part 16 - Hubungan 'Rahasia'
•
Mungkin karena Andy yang begitu menyukai pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris(sampai-sampai ia mendapatkan julukan ‘Raja Bahasa’ oleh banyak orang), Andy tidak pernah dicurigai kalau ia sudah memanfaatkan Samantha untuk memperoleh peringkat pertama. Ya jelas saja, dua mapel yang notabene dibenci oleh hampir semua murid karena tingkat kesulitannya yang tak tertandingi, membuat penyamaran Andy selama hampir dua tahun berjalan dengan sempurna.
Tapi untuk Oskar yang lemah dalam hal penalaran, ia tidak bisa menerima hal itu begitu saja. Bahkan selama pelajaran bahasa Indonesia, ia sempat berdebat panjang dengan Andy mengenai salah satu soal bahasa Indonesia yang berhasil menjebak semua orang. Gilanya, cuman Andy satu-satunya orang yang berhasil menjawabnya dengan tepat. Para murid yang ada di dalam kelas tidak bisa berbuat banyak selain menyaksikan pertempuran dingin itu. Namun sekali lagi, perdebatan yang terjadi antara kedua siswa juara paralel itu dengan mudahnya dimenangkan oleh si peringkat pertama, musuh bebuyutan Oskar selama ini.
Dan seolah belum cukup dengan semua itu, kini Oskar harus menerima jika peraih nilai ulangan biologi tertinggi di kelas ini adalah Andy, bukan dirinya. Oskar serasa ditonjok dua kali oleh petinju yang sama.
Oke, Oskar akui jika ia iri dengan pencapaian Andy belakangan ini. Bahkan Andy terlihat paling santai di saat semua orang masih berusaha mengulang pelajaran sebelum tes benar-benar dimulai.
Anehnya, sebagian soal yang diberikan oleh Bu Tia tidak jauh-jauh dari penjelasan beliau selama Andy absen. Dan yang lebih mencurigakan lagi, Andy bahkan menyelesaikan 30 soal hanya dalam waktu 10 menit. Oskar ulangi, 10 menit! Karena ini pertama kalinya Oskar satu kelas dengan Andy, ia jelas terkejut bukan main melihat Andy yang sudah memainkan alat tulisnya ketika ulangan masih tersisa satu jam lebih. Manusia mana yang bisa mengerjakan semua soal dalam waktu sesingkat itu? Bahkan Oskar percaya jika anak terjenius mana pun tetap membutuhkan waktu lebih untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh Bu Tia.
Karena sudah dihantui dengan rasa penasaran, Oskar diam-diam mengambil kertas ulangan biologi dari laci Andy dan membandingkan dengan jawaban miliknya saat istirahat sedang berlangsung. Oskar tahu jika ini salah. Tapi selagi tidak ada yang mengetahui gerak-geriknya, maka dirinya akan tetap aman.
“Benar, semua benar,” tangan Oskar sibuk membolak balikkan kertas yang dipenuhi dengan tanda centang. Matanya mencermati satu per satu soal yang ada, kemudian beralih pada jawaban pada kertas miliknya. Perfect, Andy menjawab seolah ini sudah menjadi makanan pokok sehari-harinya. “Tapi kok bisa?”
Oskar tertegun memperhatikan kertas yang penuh dengan karangan di bagian paling bawah. Bahkan soal esai yang membutuhkan penjelasan panjang dijawab tanpa ada yang cacat. Kini, Oskar percaya jika Andy bukan sekadar manusia biasa.
“Karena gue belajar.”
Andy?
Sial, Oskar tertangkap basah tengah membandingkan nilainya dengan milik Andy. Ia berusaha bersikap tenang dan membalikkan badan secara perlahan, menatap sosok Andy yang mulai menghampiri bangkunya. Kertas yang semula berada di tangan Oskar kini sudah berganti pemilik. Baiklah, Oskar mengaku kalah. Dari pada masalah semakin besar, Oskar segera meninggalkan Andy yang terlihat duduk di bangkunya itu.
“Gue belajar dari kesalahan kuis waktu itu, menandakan gue semestinya belajar lebih giat lagi,” ujarnya kembali. Oskar masih tetap mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya walaupun ia sudah berjalan sampai di depan kelas. “Hari ini gue berhasil ngebuktiin, kalau lo tidak lebih baik dari gue.”
Baik, tapi untuk ucapan Andy yang terakhir, Oskar tidak bisa menerimanya begitu saja. Ia menguatkan kepalan di tangannya dan berbalik badan, berdiri di depan papan tulis yang penuh dengan coretan dari sisa mata pelajaran tadi. Pemuda dengan plester di ujung alis kanannya tengah bersiap untuk memberikan kata-kata mutiara kepada Oskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Goodbye [TAMAT]
Novela Juvenil[PART MASIH LENGKAP, NO PRIVATE-PRIVATE!!] • [15+] Sebagai salah satu anak dari korban broken home, Samantha tidak keberatan jika ia harus menjalani kehidupan dengan berbagai rintangan yang terus mengujinya. Apapun itu akan Samantha lewati, asalkan...