Part 19 - Memulai Kembali dari Awal(?)
•
Beberapa hari telah berlalu. Samantha tidak pernah lagi mendapat pesan dari Andy yang menerornya untuk menyelesaikan semua tugasnya. Samantha bahkan menjalani kehidupan remaja yang terasa begitu normal(sempat membuat Samantha bertanya-tanya jika mungkin ia sedang berada di alam mimpi). Meskipun Samantha merasa bersyukur karena Andy tak lagi datang menganggunya, Samantha tentu merasakan ada sesuatu yang janggal dengan perubahan signifikan dari sikap Andy.
Wait, wait, sebelum kalian berkomentar yang aneh-aneh, biar Samantha luruskan sesuatu. Samantha bukan mengatakan jika ia ingin di-bully dan diperlakukan seperti anak buah Andy. Samantha hanya ingin menegaskan kembali jika ia hanya, penasaran dengan apa yang terjadi di balik semua ini, titik tanpa koma!
Sebenarnya, selama Samantha berada di lingkungan sekolah, gadis itu memang pernah melihat sosok laki-laki itu bersama teman-temannya sesekali. Meski ada satu-dua kejadian di mana mereka berdua tanpa sengaja melakukan kontak mata, Andy berusaha untuk terlihat ramah dan sering membawa teman-temannya untuk tidak berpapasan langsung dengannya. Kejanggalan pertama, catat!
Seolah tidak cukup dengan keanehan yang dirasakan Samantha, Andy juga tidak pernah menunjukkan raut wajah tidak nyaman ketika Samantha mengajar Maudy. Laki-laki itu tampak acuh tak acuh, berusaha untuk tidak menganggu Samantha secara langsung, dan cenderung lebih, santai? Entahlah, Samantha bingung bagaimana caranya untuk mendeskripsikan apa yang mau ia sampaikan.
Tapi inti yang ingin Samantha sampaikan kepada kalian adalah, ia seperti melihat sosok Andy dengan kepribadian yang berubah seratus delapan puluh derajat.
Wow! Bolehkan Samantha merasa bahagia setelah sekian lama? Bukankah ini yang dirinya harapkan dari dulu? Andy dan teman-temannya tidak akan menganggunya, lagi? Serius?
Meski begitu, ia tetap menjalankan rutinitasnya seperti hari-hari biasa. Gadis itu selalu datang lebih awal untuk memasukkan semua buku tugas Andy ke dalam loker dengan kunci duplikat miliknya. Dan kali ini, ia merasa cukup heran. Andy biasanya tidak akan mau untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru jika ia tidak menyukai pelajarannya. Tapi melihat banyaknya coretan angka-angka di buku cetak milik Andy, Samantha tahu jika orang itu berusaha untuk memecahkan soal dengan kemampuannya sendiri.
Sekali lagi, Samantha semakin yakin jika jiwa Andy memang sudah tertukar ketika kecelakaan itu berlangsung, sempat berandai-andai apakah jiwa Andy yang asli tengah berkeliaran sana-sini untuk mencari tubuhnya yang asli.
Aneh, tapi nyata. Orang itu gak mungkin nyiapin hal-hal yang di luar dugaan ‘kan?
Tiba di bangku miliknya, kedua bola mata gadis itu langsung tertuju pada tote bag beruang yang sudah dikembalikan oleh Andy entah kapan. Tote bag itu tidak dalam keadaan kosong. Melihat ada sesuatu yang timbul, Samantha sudah menduga-duga jika akan ada sesuatu yang menantinya di dalam.
“Tunggu, ini?”
Minuman kotak, dan buah-buahan?
Samantha mengerjap beberapa kali, mengira jika ia sedang berhalusinasi. Tapi setelah mencubit tangannya dan terasa begitu nyeri, ia baru percaya jika semua kejadian ini memang nyata adanya. Potongan semangka, apel, dan juga pir mengingatkannya pada Shenna yang hobi menyajikan sepiring buah-buahan segar ketika gadis itu mampir ke rumahnya. Jadi, Andy yang menyiapkan semua ini?
Sumpah, ini aneh pake banget. Kenapa bisa begini?
Bukan, Samantha bukannya tidak merasa bersyukur, tapi jika kalian berada di posisi Samantha, bukankah sifat Andy memang patut dicurigai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Goodbye [TAMAT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP, NO PRIVATE-PRIVATE!!] • [15+] Sebagai salah satu anak dari korban broken home, Samantha tidak keberatan jika ia harus menjalani kehidupan dengan berbagai rintangan yang terus mengujinya. Apapun itu akan Samantha lewati, asalkan...