Last Goodbye - 46

39 3 0
                                    

Part 46 - Serigala Berjubah Domba

“Gue pernah sahabatan sama Freya sewaktu gue dan dia masuk di TK yang sama. Bahkan sampai SD kelas 5, persahabatan kita awet sampe selama itu. Freya anaknya baik dan ceria, selalu tertawa dengan hal-hal kecil, selalu berhasil membuat orang-orang di sekitarnya bahagia. Makanya, gue seneng banget waktu dia ngajakin gue untuk berteman. Gue sama dia nempel terus ke mana-mana, udah kayak saudari kandung istilahnya.”

Gretha menyimpan rahasia mengenai hubungan persahabatan antara dirinya dan Freya kepada semua orang. Gadis itu menutup kedua bola matanya dengan sempurna. Kenangan lama yang terlintas di benaknya berhasil membuat Gretha tersenyum miris, seolah ia sendiri tidak pernah menyangka jika Freya yang pernah menjadi sahabat karibnya dulu berubah seratus delapan puluh derajat.

“Awal gue berteman sama dia, gue masih ok-ok aja. Dia selalu ngajakkin main bareng, ke rumahnya untuk makan kue, atau sekedar berjalan-jalan bareng kakek neneknya,” sambung Gretha kemudian. “Gue ingat betul kalau kadang-kadang, dia bilang kalau dia kangen sama kedua orang tuanya. Katanya, ayahnya masih hidup di suatu tempat, tapi ayahnya gak mau sekalipun datang untuk berkunjung ke rumah. Harapannya terlalu mustahil untuk digapai katanya.”

“Lalu apa yang membuat lo pisah sama Freya?” Andy ikut bersuara setelah mendengar cerita singkat mengenai kehidupan Freya dan Gretha dulu. Ia memperhatikan wajah Gretha yang mulai memerah. Kalau memang mereka adalah sahabat dekat, lalu apa yang membuat keduanya bisa berakhir seperti ini? “Pasti ada sesuatu yang terjadi ‘kan?”

“Awal kecurigaan gue waktu barang-barang yang Freya pinjam mulai hilang satu per satu. Freya kalau ditanya selalu jawabnya ‘gak tau’. Freya ngaku kalau dia memang gak ngambil padahal cuman dia satu-satunya orang yang gue kasih pinjam barang-barang gue. Tebak semuanya ada di mana?” ujar Gretha dengan pertanyaan yang menggantung di udara, menatap lawan bicaranya sembari tersenyum penuh luka. “Waktu gue cek di lokernya, semua barang dari pensil, buku gambar, bahkan ipad yang baru gue beli ada di loker dia semua. Freya pucat basi waktu tahu gue gak sengaja buka loker yang salah,” ungkap gadis itu kemudian.

“Tapi, gue gak marah saat itu. Gue rasa jika Freya kesulitan untuk minjam barang-barang gue, jadi dia ngambilnya tanpa izin. Freya meminta maaf berkali-kali ke gue, bahkan neneknya sampai datang ke sekolah cuman buat meluruskan masalah ini dan minta maaf ke Mama. Gue yang gak mau masalahnya semakin rumit akhirnya memaafkan Freya. Gue gak tega lihat Freya dimarahin habis-habisan sama neneknya.”

Gretha menghentikan ucapannya sejenak sembari menatap langit biru dengan awan yang menghiasi di udara. Pohon-pohon rindang yang ada di sekitar mereka berhasil menghalau cahaya matahari untuk masuk. Angin kemudian bersepoi riang, membuat anak rambut Gretha mulai terbang ke sana-kemari.

“Puncaknya, waktu gue kelas 5 SD, gue hampir dibuat celaka karena ulah Freya. Gue dikurung di dalam satu ruangan kelas sampai malam, sampai semua orang nemuin gue dalam kondisi imun menurun drastis waktu pameran sekolah udah selesai.”

“Lo yakin kalau Freya pelakunya?” ujar Andy dengan hati-hati. Kalimat Gretha barusan berhasil membuat Andy tak sanggup untuk berkata-kata. Mengapa Freya bisa setega ini pada Gretha?

Gretha menganggukkan kepalanya kecil. “Iya, bahkan gue lihat dengan mata kepala gue kalau Freya mengunci kelas dari luar. Freya sengaja ngurung gue supaya gue bisa didiskualifikasi dari lomba pameran seni. Freya mengambil hasil kerja keras gue dan memakai namanya pada karya yang udah gue buat sendirian. Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan vas bunga dari bubur koran itu. Freya, mengambil semua hak itu tanpa seizin gue. Mirisnya, Freya justu memenangkan penghargaan tanpa sepengetahuan gue. Piala itu diterima, tapi bukan itu yang gue permasalahin. Gue cuman, sedih dan kecewa di saat yang bersamaan. Orang yang gue anggap sebagai teman dekat, berani nusuk gue dari belakang.”

Last Goodbye [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang