[1] Perjodohan

24.8K 823 606
                                    

Bismillahirrahmanirrahim 🌜

Semoga kalian terhibur ya..
Insyaallah akan ada ilmu di dalamnya yang bisa di petik dan di jadikan pelajaran.
Ambil sisi baiknya, buang sisi buruknya.

Athar Athallah Huzaifa atau yang di kenal dengan Gus Athar, pemuda 22 tahun adalah seorang Gus muda yang terkenal alim, terkenal dengan ketampananya, ketegasannya, sikap dinginnya, nan bijaksananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athar Athallah Huzaifa atau yang di kenal dengan Gus Athar, pemuda 22 tahun adalah seorang Gus muda yang terkenal alim, terkenal dengan ketampananya, ketegasannya, sikap dinginnya, nan bijaksananya.

Pemuda yang baru saja meluluskan pendidikannya di Kairo Mesir, kini pun sudah kembali ke Indonesia dan siap untuk mengantikan Ayahnya mengajar di Ponpes Al-Ahzar.

Tapi bagaimana jadinya jika seorang Gus Athar yang terkenal dengan semua sikapnya itu harus menerima perjodohan dari kedua orangtuanya untuk menikahi salah satu santriwati yang ada di sana, yang tak lain adalah anak dari sahabat dekat dari orang tua Gus Athar.

"Bagaimana Athar, apa kamu menerima perjodohan ini nak?"

Athar mengambil nafasnya dalam-dalam "Athar terima Abi, jika itu keinginan Abi dan Umi, maka Athar akan menerima perjodohan ini dengan senang hati" ucap Athar kepada Malik dengan senyuman kecil di wajah tampannya itu

Dari dulu Athar selalu mengedepankan kebahagiaan Malik dan juga Halimah, yang tak lain adalah orang tua Athar, tidak ada kebahagiaan yang lebih penting bagi Athar kecuali melihat kedua orang tuanya selalu bahagia.

Malik dan Halimah tersenyum bahagia mendengar bahwa putranya itu siap dan menerima jika dirinya di jodohkan dan menikahi putri dari sahabat kedua orang tuanya yang tak lain adalah muridnya sendiri atau yang lebih tepatnya adalah santrinya sendiri.

"Terimakasih ya nak, kamu sudah mau menerima perjodohan ini, Umi sangat bahagia mendengarnya nak" ucap Halimah tersenyum bahagia sembari mengusap-usap bahu milik Athar

Athar menatap wajah Halimah, mengengam kedua tangan milik sang ibunda "Jika Umi bahagia, maka Athar pun juga akan bahagia, Athar yakin apapun yang Abi dan Umi pilihkan untuk Athar itu pasti yang terbaik, karena tidak ada orang tua yang akan memberikan keburukan bagi anaknya" ucap Athar tersenyum manis kepada Halimah membuat kedua mata sang empunya berkaca-kaca

Halimah pun langsung memeluk tubuh putranya itu, betapa beruntungnya Halimah memiliki seorang putra yang sangat begitu menyayangi dirinya lebih dari apapun di dunia ini.

"Umi sangat beruntung memiliki putra seperti dirimu nak"

"Athar jauh lebih sangat-sangat beruntung dan bersyukur sekali bisa memiliki ibu seperti Umi, yang selalu menyayangi Athar, mencintai Athar, mendidik Athar hingga Athar bisa sampai seperti ini, ini semua berkat Umi dan Abi" ucap Athar sembari melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Halimah yang jatuh membasahi pipinya

"Alhamdulillah ya Abi" ucap Halimah tersenyum

"Iya Umi Alhamdulilah" ucap Malik yang juga ikut terharu

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang