"Sayang, sini biar mas yang suapin Humey" ucapnya yang tiba-tiba saja sudah berada di halaman rumah, tempat Mayra tengah menyuapi Humey bubur bayi untuk sarapan pagi
Mayra menoleh mendapati suaminya itu sudah berada disampingnya, suaminya ini sudah rapih dengan pakaian kerja nya "Mas kan mau berangkat kerja, nanti keburu telat loh kalau suapin Humey, nanti baju mas juga kotor kena makanan Humey, udah gak papa Humey biar aku aja yang suapin" sahutnya menatap wajah Athar
"Nggak akan sayang, masih ada 10 menit lagi" ujarnya
Athar pun berjongkok dihadapan putrinya yang berada di stroller, terkekeh kecil melihat wajah putrinya yang penuh dengan bekas-bekas bubur di bagian pipi gembul nya "Cantiknya Baba mam nya gimana sih, kok gelepetan sampai ke pipi-pipi gini, heum?" ujarnya dengan lembut sembari membersihkan sisa bubur yang menempel pada pipi Humey dengan celmek bayi yang menggantung dileher Humey
"Tau nih Baba marahin aja nih Humey, maem dari tadi gak bisa diem di sembur-sembur terus mam nya nih, Uma aja sampai kotor jilbabnya gara-gara Humey sembur-sembur" sahut Mayra
"Nggak boleh, Humey gak boleh sembur-sembur makanan. Makanan itu harus dimakan, di telan jangan di sembur-sembur nak, Baba gak suka ya kalau Humey sembur-sembur makanan, nanti allah marah" ucapnya dengan lembut terkesan seperti tengah memarahi Humey, membuat Humey hanya terkekeh kecil melihat Athar yang tengah memarahi dirinya
Mayra pun terkekeh kecil mendengar penuturan suaminya itu "Ehh kok malah ketawa ini, Baba lagi marah loh" sambung Athar semakin membuat Humey terkekeh kecil
"Sini sayang buburnya, biar mas yang suapin" ucapnya kepada Mayra meminta mangkuk kecil yang berisikan bubur bayi untuk Humey
Setelah memberikan semangkuk kecil yang berisikan bubur bayi itu, dengan telatennya Athar pun menyuapi Humey "Jangan di sembur- sembur, harus di telen" ucapnya menatap Humey
Putri kecilnya itupun menurut, ia tidak lagi menyembur-nyemburkan bubur yang masuk ke dalam mulutnya, berbeda dengan tadi saat Mayra yang menyuapinya justru Humey asik menyembur-nyemburkan bubur itu sampai keluar dari mulutnya.
"Pinter nya anak Baba" ujar Athar menatap Humey dengan senyuman manis di wajahnya
Seakan-akan tahu yang menyuapi dirinya adalah Athar, Humey memakan bubur tersebut dengan sangat lahap dan cepat "Loh tadi di suapin sama Uma susah nya minta ampun, 1 sendok bubur aja lama masuknya, yang ada di sembur-sembur terus. Ini kok sama Baba nya enggak ya" ucap Mayra membuat Athar terkekeh kecil
"Wah Humey curang nih, nurutnya cuma sama Baba aja ya sama Uma nggak mau nurut" sambungnya menekuk wajahnya
"Enggak kok Uma, Humey nurut sama Uma dan Baba. Cuma Humey lagi mau di suapin sama Baba, iya kan nak?"sahut Athar
"Gegegege--"
"Iya deh anak Baba ya, cantiknya Baba ya" ucap Mayra
"Iya dong, princess nya Baba ini mah" sahut Athar
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...