"Sayang sebenernya mas masih mau di sini tau" ucap Athar dengan wajah cemberut miliknya sembari menatap Mayra yang tengah berkemas-kemas untuk kepulangannya kembali ke Indonesia. Ralat lebih tepatnya ke Jakarta
"Kita tinggal di Turki aja ya, mas mampu kok beli rumah di sini, menghidupi kamu dan calon anak-anak kita nantinya" sambung Athar membuat Mayra langsung menatap ke arahnya dengan penuh keseriusan
"Kamu mau ninggalin Abi sama Umi, kamu mau biarin pondok nggak ke urus? Kamu mau aku nggak bisa ikut wisuda kelulusan di pondok?" sahutnya dengan wajah yang datar menatap suaminya itu
"Ya bukan gitu sayang" ucap Athar lembut
"Terus apa?!" sewot Mayra
"Yaudah iya nggak jadi, kita pulang ke Jakarta aja" sahutnya
"Tapi nanti pas udah sampai di Jakarta, kita jangan langsung ke pondok, kita pulang ke rumah Abi sama Umi dulu, nanti paginya baru kita langsung ke pondok" sambung Athar
"Emang nggak bisa langsung aja?"
"Sayang kan kita juga butuh istirahat" sahutnya
"Tapi kan aku kangen sama Atika, kangen tidur bareng di asrama sama Atika mas" ucap Mayra membuat Athar bernafas panjang
Kenapa di saat-saat seperti ini istrinya ini masih saja mengingat sahabatnya itu, bahkan ia merindukan sahabatnya dan ingin tidur bersama sahabatnya.
"Udah punya suami juga masih aja kangen sama sahabatnya, kan tidur bisa sama saya, kenapa musti harus sama sahabatnya coba, terus saya tidur sendiri gitu?" batin Athar berucap
"Kangenya bisa besok-besok lagi, nurut sama mas"
°°°°°
"Athar dan Mayra akan pulang sore ini" ucap Malik
"Serius Bi? Athar sama Mayra pulang sore ini?"
Malik menatap Halimah "Iya Umi, Abi serius baru saja Athar ngabarin Abi, palingan mereka sampai di Jakarta malem, mereka kan baru mau berangkat" sahut Malik membuat Halimah tersenyum kecil
"Umi jadi nggak sabar mau ketemu Mayra sama Athar, Umi kangen sama mereka berdua" ucap Halimah yang sudah begitu sangat merindukan anak dan juga menantunya itu, padahal hanya di tinggal beberapa minggu saja di Turki
"Abi juga kangen sama mereka" sahut Malik
"Semoga aja ya Bi setelah mereka berdua Honeymoon, hubungan mereka menjadi lebih baik lagi, dan kita cepet' dapet cucu dari Athar dan juga Mayra" ucap Halimah tersenyum bahagia
"Aamiin, semoga aja ya Mi" sahutnya
°°°°°
"Ayah mau kan bantu Salisha?"
"Tapi nak, Athar sudah menikah" sahut Abhilana
Salisha mengerutkan bibirnya "Kenapa sih tidak ada yang membantu Salisha? Uma tidak mau membantu Salisha dan ayah juga tidak mau" ucapnya dengan wajah masam nya
"Itu terlalu beresiko nak" ucapnya
"Yasudah Salisha akan berusaha sendiri" sahutnya
Abhilana menatap wajah putrinya itu "Jangan berbuat yang tidak-tidak atau Ayah akan sangat marah kepadamu" ucapnya
"Salisha hanya ingin mendapatkan cinta pertama Salisha yah, apa itu salah? Athar dan Salisha pernah saling mencintai, Salisha yakin sampai saat ini masih ada Salisha di hati Athar" sahutnya dengan penuh keyakinan
"Tunggu aku Athar, kita akan bertemu lagi dan kita pasti akan bersatu, aku akan merebut mu dari orang yang sudah mengambil mu dariku" batin Salisha berucap sembari tersenyum kecil
°°°°°
02.00 WIB
Ceklek!
Athar membuka pintu kamarnya, ia baru saja sampai di rumah Abi dan Uminya itu, rumahnya tampak sepi ya karena memang Malik dan Halimah tinggal di pesantren dan akan pulang ke rumahnya setiap seminggu sekali.
"Ya allah, kamu makin berat aja sayang" gumamnya kala mengendong tubuh Mayra yang sudah tertidur sejak sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta tadi
Dengan perlahan Athar membaringkan tubuh istrinya itu di atas kasur, tak lupa Athar juga menyopot sepatu yang Mayra kenakan, ia juga melepaskan hijab syar'i yang juga di kenakan oleh Mayra "Mas buka ya sayang, kelihatannya kamu gerah banget, sampai keringetan gini" ucapnya dengan perlahan sembari membuka kerudung Mayra yang di lanjut dengan mengusap peluh keringat Mayra yang berada di pelipisnya
Setelah selesai, Athar menaruh kerudung serta sepatu milik Mayra pada tempat yang seharusnya "Huh ya allah akhirnya sampai ke Jakarta dengan selamat" ucapnya menjatuhkan tubuhnya di kasur samping Mayra yang tengah tertidur pulas
Athar menoleh ke arah samping, memandangi wajah istrinya yang begitu sangat cantik jika sedang tidur seperti ini, di tambah lagi rambut panjangnya yang di biarkan terurai, semakin menambah kecantikannya menjadi berkali-kali lipat dari biasanya "Masyaallah istrinya siapa sih cantik banget" gumamnya tersenyum manis
Mengeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Mayra, tangan Athar terulur untuk mengusap surai dan pucuk kepala milik sang istrinya itu "Mas beruntung sekali memiliki kamu sayang, dan mas sangat berterimakasih kepada allah yang telah menghadirkan kamu untuk menjadi istri mas dan menjadikan kamu hanya milik mas satu-satunya, mas sangat teramat mencintai dan menyayangi kamu sayang" ucapnya sembari memandangi wajah Mayra yang tengah tertidur pulas itu, dengan sesekali mengusap-usap pucuk kepalanya
"Semoga pernikahan kita ini, bisa membawa kita ke Jannah nya allah ya sayang dan semoga keluarga kecil kita ini menjadi keluarga yang bahagia dunia akhirat" sambungnya yang memindahkan tangannya untuk mengusap lembut pipi Mayra
Jika boleh jujur, Athar memang sudah mencintai Mayra dan juga menyayangi Mayra, bahkan Athar sangat takut jika suatu saat nantinya ia harus kehilangan Mayra.
Entah sejak kapan perasaan itu mulai muncul, tetapi hanya satu yang Athar tahu, ia sangat mencintai Mayra, Mayra hanya Mayra tidak ada yang lainnya.
Cup!
"Tidur yang nyenyak ya Zaujati nya mas, bidadari nya mas"
"Mimpi indah jangan lupa mimpi in mas, karena hanya mas yang paling indah di dalam hidup kamu" sambungnya terkekeh kecil kala mengucapkan kalimat tersebut
Author pov : "Huwaa jangan gitu kalian di sini banyak yang jomblo hargai yang lainya begitupun juga dengan Author lah"
Gus Athar : "Iri bilang welkk, makanya nikah"
~~~
[02-07-2023]
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...