[48] Penantian

2.1K 143 61
                                    

Sesampainya di rumah sakit, Mayra langsung di bawa ke ruang bersalin dan langsung di tangani oleh Dokter kandungan yang akan menangani persalinan Mayra "Ya allah mudahkanlah persalinan istri hamba" lirihnya yang berada di luar ruang bersalin menun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah sakit, Mayra langsung di bawa ke ruang bersalin dan langsung di tangani oleh Dokter kandungan yang akan menangani persalinan Mayra "Ya allah mudahkanlah persalinan istri hamba" lirihnya yang berada di luar ruang bersalin menunggu Dokter yang selesai menangani istrinya

Saat ini perasaan Athar benar-benar tidak bisa di jelaskan menggunakan kata-kata, rasa yang ia rasakan adalah rasa campur aduk, kahwatir, panik, deg-degan semua menyatu di dalam dirinya "Huft, astaghfirullah. Tenang Athar, tenang" ucapnya sembari memegang dadanya sendiri berusaha menenangkan dirinya yang merasa cemas

Di dalam, Dokter tengah memeriksa dan menangani Mayra. Dari mulai pembukaan, mendeteksi suara denyut jantung dari bayi yang di kandung nya dan memeriksa tensi darah Mayra "Sus, sepertinya pasien sudah pembukaan 3" ujarnya kala Dokter tersebut selesai memeriksa pembukaan Mayra

"Dokter, bolehkah suami saya menemani saya selama proses persalinan berlangsung? Saya ingin bersama suami saya" ucapnya lirih menatap wajah Dokter

"Tentu, tentu sangat boleh Bu" sahutnya menoleh ke arah Suster

"Sus, tolong panggilkan suami dari pasien untuk masuk ke dalam" ucapnya yang dianguki oleh Suster

Ceklek!

Athar mendengar pintu ruangan bersalin Mayra terbuka itupun langsung bangkit dari duduknya "Dengan suami ibu Mayra?" tanya Suster membuat Athar mengangguk

"Iya sus, saya suaminya. Bagaimana keadaan istri saya?"

"Istri bapak masih dalam masa pembukaan, pembukaannya baru pembukaan 3 jadi masih ada tahap, 7 pembukaan lagi untuk siap melahirkan. Bapak di minta oleh Dokter untuk menemani istri bapak selama proses persalinan berlangsung" sahutnya yang dianguki oleh Athar

Suster pun mempersilahkan Athar untuk masuk ke dalam ruang bersalin, disana Athar bisa melihat istrinya yang tengah terbaring dengan wajah yang menahan rasa sakit. Kedua mata Athar sudah berkaca-kaca melihat istrinya kesakitan seperti ini.

Mayra menoleh saat melihat suaminya sudah berada di dalam ruangan, dengan senyuman tipis Mayra menatap wajah suaminya itu "Mas" ucapnya lirih tetapi masih bisa didengar

Athar langsung berjalan menghampiri Mayra, mengusap pucuk kepala Istrinya dengan sayang, menatap wajah sembab Mayra "Iya sayang ini mas, mas di sini untuk menemani kamu" sahutnya

"Pak, Bu kalau begitu saya permisi. Nanti saya akan kembali lagi untuk memeriksa pembukaan istri bapak, selama itu Suster yang akan mengarahkan, apa-apa saja yang dapat di lakukan agar pembukaannya bisa cepat bertambah dan lengkap" ucapnya kepada Athar, membuat sang empunya teringat sesuatu

"Oh iya dok, saya ingin bertanya. Tadi istri saya sempat mengeluarkan darah dok, apa itu tidak apa-apa dok? Kandungannya tidak bermasalah kan dok?"

Dokter pun tersenyum "Bapak tidak usah kahwatir, darah yang keluar itu karena istri bapak mengalami kontraksi yang diikuti dengan keluar nya lendir darah di sebut pembukaan 2, istri bapak sudah pembukaan 2 saat masih berada di rumah, dan saat berada di rumah sakit tadi sempat saya periksa pembukaannya sudah naik menjadi 3. Jadi bapak tenang saja, kandungan istri bapak semuanya baik. Kita hanya tinggal menunggu proses pembukaannya sampai lengkap saja" sahutnya membuat Athar bernafas lega

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang