Selepas Sholat Isya berjamaah, membaca Al-Qur'an bersama-sama Athar dan Mayra, keduanya kini tengah menghabiskan malam mereka di dalam kamar, bersantai-santai sembari berbincang-bincang dan tertawa ria.
"Sayang kamu tahu nggak sih?"
Mayra menunduk menatap wajah suaminya yang kini tengah menidurkan kepalanya di atas pahanya dengan sesekali mengusap-usap lembut pucuk kepala suaminya "Tau apa?"
"Jika Kurma adalah buah termanis yang di sukai Rasulullah, maka kamu adalah makhluk termanis yang kucintai karena allah" ucap Athar yang sontak membuat Mayra tersenyum kecil
"Bisa aja kamu mas" sahutnya sedikit mencubit pipi Athar
"Kamu tahu gak arti dari 'Tabassamuka Nafadjal Qolbu' apa?" tanyanya kembali membuat Mayra mengeleng-gelengkan kepalanya
"Senyuman mu menggetarkan hatiku" sahut Athar membuat Mayra kembali terkekeh kecil
Begitulah Athar jika sudah bersama dengan Mayra, selalu saja membuat gombalan-gombalan untuk dirinya. Selalu berhasil membuat Mayra tersenyum dan tersipu malu.
"Capek deh dari tadi di gombalin sama suami" ujarnya
"Ihh biarin aja emang gak boleh, kan kamu istrinya mas"
"Iya deh iya" sahutnya membuat Athar yang tengah menidurkan kepalanya di atas paha Mayra itupun tersenyum manis dengan sesekali mengecup perut buncit Mayra sembari memeluk perut istrinya dengan sayang
"Assalamualaikum,, dedek mochi di dalam lagi apa nih" ucapnya yang berada di depan perut Mayra sembari mengelus-elus dan mengecupi perut Mayra
"Waalaikumsalam, lagi bobok baba" sahut Mayra dengan suara seperti anak kecil sembari terkekeh
Athar mendongak menatap Mayra "Anak kita kok nggak ngerespon sih yang, biasanya kalau di ajakin ngobrol sama mas dia pasti langsung nendang" ucapnya cemberut kala tidak mendapatkan respon berupa tendangan dari dalam perut Mayra
"Mungkin dedek mochi nya lagi istirahat, udah bobok kali, emang seharian ini nggak terlalu aktif kaya biasanya" sahut Mayra sembari mengusap-usap perut buncitnya
"Apa karena kecapean ya gara-gara kemarin kamu ikut mas ke pondok?" ujar Athar menatap Mayra
"Ya enggak lah mas, lagian aku juga nggak ngapa-ngapain kemarin di pondok kan. Emang mungkin lagi gak mau gerak aja nih dedek mochi nya lagi mager" sahut Mayra
Athar pun kembali menciumi perut buncit Mayra dengan sayang "Yasudah gak papa, istirahat ya sayangnya Baba" ucapnya mengusap perut Mayra membuat sang empunya tersenyum manis
"Kamu tidur ya, mas mau cek proposal karyawan dulu, ada proposal yang harus mas benahi" ujarnya sembari merubah posisinya menjadi duduk membuat Mayra menekuk wajahnya
"Jangan mas" sahutnya menahan pergelangan Athar yang hendak turun dari atas kasur
"Kenapa 'heum?"
"Kalau mas pergi aku tidur nya gimana? Aku kan gak bisa tidur kalau mas nggak peluk" sahutnya membuat Athar tersenyum kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...