[27] Perdebatan

3.2K 240 101
                                    

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Mayra pun tersadar, setelah tadi dokter dengan cepat langsung menanganinya "Mas" lirihnya kala melihat Athar yang berada di sampingnya sembari mengengam erat tangan kanannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Mayra pun tersadar, setelah tadi dokter dengan cepat langsung menanganinya "Mas" lirihnya kala melihat Athar yang berada di sampingnya sembari mengengam erat tangan kanannya itu

"Sayang udah bangun heum? Apa yang sakit?" sahutnya mengusap lembut wajah Mayra membuat sang empunya mengeleng-gelengkan kepalanya dengan kedua mata yang berkaca-kaca

Athar bisa melihat dengan begitu sangat jelas, air mata istrinya yang perlahan mulai turun membasahi pipinya "A--anak kita" lirihnya menatap serius wajah Athar

Dengan kedua tangannya Athar mengusap air mata Mayra yang jatuh "Hustt,,, anak kita baik-baik aja, dia masih ada di sini" sahutnya mengusap perlahan perut Mayra yang agak sedikit menonjol

"Dia anak yang kuat, anak hebat sayang" ucapnya

"Mas nggak habis pikir kenapa Umi tega nyakitin kamu, bahkan hampir buat calon anak kita kenapa-kenapa" ujar Athar tidak menyangka akan perbuatan Halimah yang hampir saja menghilangkan calon anaknya

Athar mengengam kedua tangan Mayra dengan begitu erat sembari menatap wajah istrinya yang tengah menangis itu, dengan tatapan yang begitu dalam "Mas minta maaf ya sayang, maaf atas perbuatan Umi ke kamu, maaf mas gagal menjaga kamu, mas minta maaf" lirihnya membuat Mayra mengeleng-gelengkan kepalanya

Tidak ini semua terjadi bukan karena kesalahan suaminya, tetapi ini adalah musibah "Nggak mas hiks.. kamu nggak salah, aku yang kurang menjaga diri" sahutnya dengan kedua tangan Athar yang terulur untuk mengusap air mata Mayra

"Nggak sayang, mas yang salah. Kalau mas tahu Umi akan bersikap dan berbuat seperti ini sama kamu. Mas nggak akan biarin Umi untuk nemuin kamu" ucapnya dengan rasa bersalahnya

Tidak menyangka Halimah akan berbuat seperti ini kepada Mayra istrinya itu, apa alasannya sampai sampai Halimah tega melakukan ini semua.

Tangan kanan Mayra terulur, mengusap wajah Athar dan menatapnya dengan lekat "Mas nggak boleh ngomong gitu, mungkin Umi tadi niat mau pegang perut aku aja" sahutnya

"Tapi kan Umi belum tahu kalau kamu sedang hamil" ujar Athar

"Aku juga gak tahu mas kenapa Umi tega ngelakuin ini semua sama aku" batinnya berucap dengan kedua matanya yang masih menatap wajah suaminya

"Udah ya mas, nggak perlu di pikirin lagi. Aku udah bersyukur anak kita gak kenapa-kenapa" sahutnya

Tetap saja Athar tidak bisa mendiam kan Halimah seperti ini, ia harus segera bertanya langsung kepada Halimah. Apa alasan di balik ini semua yang hampir saja membahayakan istri dan calon anaknya.

"Aku harus minta penjelasan sama Umi" batinnya berucap

°°°°°

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang