[14] Ngajar

2.4K 224 54
                                    

"Mas ngajar dulu ya, kamu baik-baik di ndalem jangan nakal apalagi sampai lirak-lirik sama Fikri, mas nggak suka kamu seperti itu" ujarnya menatap Mayra yang berada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas ngajar dulu ya, kamu baik-baik di ndalem jangan nakal apalagi sampai lirak-lirik sama Fikri, mas nggak suka kamu seperti itu" ujarnya menatap Mayra yang berada di depannya

"Ihh mas seuzon mulu sama istrinya, lagian siapa juga yang lirak-lirik sama Fikri" sahut Mayra

Ya Athar dan Mayra sudah bertemu dengan Fikri saat tadi mereka berdua baru sampai di ponpes, Athar mengenalkan Mayra kepada Fikri bahwa Mayra adalah istrinya, begitupun juga dengan Athar yang memperkenalkan Fikri pada Mayra bahwa Fikri adalah sepupunya.

"Tadi waktu di ruang tamu ndalem, bukanya kamu sempet senyum-senyum sambil ngelirik-ngelirik ke arah Fikri? Nggak inget kamu kalau ada suami kamu di samping kamu tadi, yang melihat jelas semua pergerakan kamu itu"

"Ya allah timbang senyum, sama ngelirik sedikit aja masa nggak boleh, lagian aku nggak ada niatan apapun cuma mau lihat kaya apa sepupu mas itu aja" sahutnya

"Ya tetap aja mas nggak suka. Mas nggak suka kamu senyum ke sembarang laki-laki, apalagi sampai ngelirik-ngelirik laki-laki yang bukan mahrom kamu" ujarnya dengan raut wajah yang sudah tidak bersahabat

"Mas cemburu?"

Athar diam tidak menjawab pertanyaan dari Mayra. Istrinya ini kenapa tidak peka sih, ya jelas dirinya cemburu jika harus melihat istrinya itu mengukir senyuman manis di wajahnya untuk laki-laki lain.

"Kalau diem berarti iya"

Tanpa menjawab pertanyaan dari Mayra, Athar langsung mencium kening Mayra, mengambil tangan kanan istrinya itu untuk menyalimi nya "Mas mau ke kelas, Assalamualaikum" ucapnya yang langsung pergi dari kamar ndalem

"Waalaikumsalam" ucapnya sembari menatap kepergian Athar yang pergi begitu saja dengan raut wajah suaminya itu tampak ngambek kepada dirinya

"Mas Athar marah?"

°°°°°

Saat ini Athar sudah berada di kelas, tengah mengajar muridnya yang kelas XI "Apa itu Akhlak?"

"Secara istilah Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifat baik yang biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan sebaliknya jika seseorang yang memiliki sifat tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela" ucap Athar menjelaskan tentang pengertian dari Akhlak

"Jadi kita sebagai manusia, harus memiliki sifat yang baik, jika sifat kita baik Akhlak kita juga pasti baik, begitupun juga sebaliknya" sambungnya

"Masyaallah Gus, udah ganteng udah pinter, sholeh pula" batin salah satu siswi yang sedari tadi hanya memandangi Athar saat dirinya tengah menerangkan beberapa pelajaran

"Kenapa Gus Athar manis banget ya allah" sambung batin siswi lainya yang juga ikut memandangi Athar sejak tadi

"Gimana rasanya ya kalau aku jadi istrinya Gus Athar" sambung batin siswi lainya yang juga memandangi Athar sejak tadi

Menyadari dirinya sedari tadi di pandang, Athar langsung menjatuhkan pandangannya kepada tiga siswi yang tengah duduk di bangkunya masing-masing itu dengan tatapan mereka yang menatap dirinya dengan senyum-senyum di wajahnya.

"Siti!"

"Hana!"

"Fani!"

Teriakan keras dari Gus Athar membuat ketiganya tersadar "Ah--iya Gus kenapa?" tanya Siti kepada Athar yang tengah menatapnya intens

"I-iya Gus kenapa?" tanya Hana

"Iya sayang-- ehh" sahut Fani membuat kedua bola mata Athar melotot menatap Fani dengan tajam

Fani yang salah ucap dengan cepat langsung menutup mulutnya itu "Maaf Gus, maksudnya iya Gus kenapa?" ucapnya dengan ringisan kecil di wajahnya

"KALIAN BERTIGA KELUAR DARI PELAJARAN SAYA!"

"Tapi kenapa Gus?"

"Kalian tidak sadar dengan kesalahan kalian?" tanyanya

Siti, Hana dan Fani saling menatap satu sama lainnya "Kalian bertiga itu tidak mendengarkan saya saat saya menerangkan dan menjelaskan pelajaran di depan! Kalian pikir saya tidak tahu jika kalian bertiga itu sedari tadi hanya memandangi saya terus dengan senyum-senyum yang kalian gunakan itu" omelnya kepada ketiga murid siswinya itu, membuat seisi ruangan dan siswa siswi lainya terdiam

"Maaf Gus" lirih mereka bertiga sebelum akhirnya mereka bertiga keluar dari kelas Athar

°°°°°

"Istri abang cantik juga ya" ujar Fikri yang berada di ruang tempat para pengajar berkumpul, tengah duduk bersama Athar yang sedang fokus pada laptop nya

Athar yang mendengar penuturan Fikri, dengan cepat langsung menutup laptopnya dan menatap Fikri dengan serius sembari bersedakep dada.

"Kalau iya kenapa? Suka kamu sama istri abang? Mau coba deketin istri abang? Mau rebut istri abang? Iya?" tanyanya dengan wajah yang begitu datar dan serius

Fikri mengernyit binggung "Apasih bang, gw kan cuma bilang kalau istri abang itu cantik, cantiknya melebihi bidadari surga" ucap Fikri sembari tersenyum kecil membuat Athar semakin kesal sekaligus sebal

Kenapa setiap saat selalu aja ada yang mengatakan kepada Athar bahwa istrinya itu cantik sekali, selalu saja Mayra mendapatkan pujian-pujian dari laki-laki.

Athar benar-benar tidak suka jika ada yang sampai memuji-muji paras istrinya itu, yang boleh melakukannya hanyalah Athar seorang, hanya Athar tidak yang lainya.

"Kamu bisa nggak, nggak usah bahas-bahas istri abang terus? Dari tadi yang kamu bahas istri abang terus, yang cantik lah yang baik lah, yang itulah yang inilah, apa pantes kamu memuji-muji istri abang di depan abang seperti ini?" ucap Athar sebelum akhirnya memilih untuk pergi meninggalkan Fikri sendirian di ruangannya

"Lah emang salah? Kan bener yang gw omongin, emang istri abang itu baik, cantik, ramah pula" ucap Fikri menatap kepergian Athar

"Ihh aneh emang ni bang Athar" sambungnya yang langsung berdiri dan berlari pergi menyusul Athar

"BANG TUNGGUIN!"

TBC.

~~~~

[12-07-2023]

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang