Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya Mayra pun di buat lega oleh dokter yang menangani suaminya itu. Dokter tersebut mengatakan kepada Mayra bahwa tidak ada yang perlu di khawatirkan, walaupun tadi Athar sempat di nyatakan keritis karena kehilangan banyak dari akibat luka tusukan itu.
Tetapi kondisinya sudah mulai stabil, luka yang di derita Athar cukup dalam sehingga ia harus menjalankan operasi untuk menjahit lukanya itu. Sekiranya di butuhkan 3 sampai 5 jahitan untuk menutup kulitnya yang sobek akibat tusukan yang terjadi.
Tetapi walaupun begitu, hati Mayra belum sepenuhnya lega karena sampai saat ini suaminya belum sadarkan diri "Mas, bangun dong, Mayra kangen sama mas" lirihnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca menatap wajah Athar yang belum sadarkan diri sembari mengengam tangan suaminya itu
"Mas janji kan sama aku, akan selalu ada buat aku, mas nggak akan pernah ninggalin aku sendirian. Bangun ya mas" sambungnya sembari menatap lekat wajah Athar
Mayra hanya bisa berdoa, meminta kesembuhan untuk suaminya kepada Allah dan berharap suaminya itu segera sadar "Sa--sayang" lirih Athar yang baru saja sadar dan melihat Mayra tengah menundukan kepala sembari menangis mengengam tangannya
"Mas Athar, mas udah siuman mas? Alhamdulillah ya Allah" ucap Mayra dengan senyumannya refleks langsung memeluk tubuh Athar dengan erat
"Aws--" desis Athar membuat Mayra langsung melepaskan pelukannya
Mayra menyadari bahwa bekas jahitan di pinggang suaminya itu tak sengaja tersenggol oleh dirinya "Maaf, maaf mas. Sakit ya? Maaf aku Refleks barusan" sahutnya membuat Athar tersenyum kecil
"Gak papa sayang, cuma sedikit nyeri waktu kesenggol sedikit" ujarnya dengan nada suara yang begitu lembut serta pelan
Tangan kanan Athar terulur menyentuh pipi Mayra, di tatapnya wajah cantik milik istrinya itu dengan begitu lekat "Kamu nggak papa kan sayang? Gak ada yang luka? Gak ada yang sakit?" tanyanya mengingat beberapa jam yang lalu Mayra sempat diikat dan di ancam akan di bunuh oleh Halimah menggunakan pisau
Mayra pun mengeleng-gelengkan kepalanya "Aku gak papa mas" sahutnya dengan lirih
Senyum Athar semakin melebar, hatinya begitu sangat lega "Syukur Alhamdulillah kalau kamu baik-baik aja, mas senang dengarnya" sahut Athar membuat Mayra masih menundukkan kepalanya
Sedetik kemudian Athar merasakan tangannya yang masih menyentuh pipi Mayra itu basah dan kalian tahu kan apa itu artinya?
"Hey, kok nangis, heum'?" ujarnya yang langsung mengubah posisinya perlahan-lahan menjadi duduk
"Aww--" desis Athar saat pinggang nya masih sedikit nyeri
"Ehh mas, tiduran aja jangan duduk. Nanti tambah sakit pinggangnya" tutur Mayra sembari memegangi lengan Athar sedikit membantu suaminya untuk duduk bersandar pada dinding rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...