[45] Jalan Pagi

2.3K 167 117
                                    

1 Minggu sudah sejak Mayra demam, dan sudah 3 hari lalu Mayra sembuh dari demamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Minggu sudah sejak Mayra demam, dan sudah 3 hari lalu Mayra sembuh dari demamnya. Mayra tak henti-hentinya bersyukur karena selama ia demam Athar dengan sabar selalu mengurusnya hingga dirinya sembuh dari demam.

"Mas, aku bisa jalan sendiri. Masa dari tadi aku di gandeng terus" ujarnya yang tengah berjalan menyelusuri komplek perumahan dengan di gandeng oleh Athar

"Ya gak papa, dari pada nanti kamu jatuh. Mas juga ngeri-ngeri ngelihat kamu jalannya agak susah kan" sahutnya

Memang Athar selalu was-was dengan Mayra, karena kandungan Mayra sudah berada di trimester 3 yang artinya masa penantian kelahiran akan segera berakhir.

Selama Mayra di rawat 1 Minggu lalu di rumah sakit, ia dan Athar sempat memeriksakan kandungannya terlebih dahulu sebelum  pulang dan dokter pun sudah mengatakan bahwa posisi janin 7 bulan jalan 8 bulan ini, kepala bayi sudah berada di bawah rahim.

Maka tak heran jika Mayra sering mengeluhkan sakit punggung, sakit pinggang, atau sakit panggul. Beruntung nya Mayra memiliki suami seperti Athar yang selalu siaga 24 jam untuk dirinya.

Tak hanya itu, Athar juga sangat peduli kepada Mayra. Contohnya seperti sekarang ini, pagi-pagi di saat matahari baru saja terbit, Athar mengajak Mayra untuk jalan pagi tanpa mengenakan alas kaki menyelusuri kompleks perumahan.

Suaminya bilang jalan di pagi hari untuk ibu hamil sangat dianjurkan supaya proses persalinan nantinya berjalan dengan lancar, beruntunglah di daerah tempat tinggalnya masih banyak sekali terdapat pepohonan hijau, sehingga Mayra bisa menghirup udara segar di pagi hari.

"Ya enggak lah mas kan ada kamu, gimana bisa aku jatuh kalau kamu selalu ada di sisi aku 24 jam non-stop" ucapnya membuat Athar terkekeh kecil

"Kamu ini bisa aja ya jawabnya" sahutnya

"Oh iya mas, nanti di depan sana ada tukang sayur, jangan lupa beli sayuran ya di tukang sayur itu. Kebetulan hari ini aku kepengen banget masakin kamu, Abi sama Umi" ucapnya menatap wajah suaminya itu

"Memang istrinya mas ini mau masak apa?"

"Ada deh nanti mas juga tahu, pokoknya Mayra minta tolong sama mas belikan sayuran di sana, nanti kalau aku yang beli sendiri keburu pergi tukang sayurnya. Mas kan tahu sendiri aku jalannya nggak bisa cepet, susah" sahutnya

"Iya sayang ku iya, yasudah kamu jalan sendiri, pelan-pelan tapi ya, kalau capek istirahat duduk dulu. Mas ke tukang sayurnya" ucapnya menghentikan langkahnya

"Iya aku nyusul mas di belakang, udah gih sana tuh udah deket juga sama tukang sayurnya. Keburu pergi nanti" sahutnya kepada Athar

Tanpa berlama-lama lagi Athar mempercepat langkahnya, menghampiri grobak tukang sayur yang berada di ujung jalan.

"Permisi pak" ucapnya dengan senyuman manis

"Ehh-- nak Athar" sahut tukang sayur

"Aduh, ada Gus Athar nih" ucap seorang ibu yang tengah memilih-milih sayuran juga di tukang sayur

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang