AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Seblak Kuah Udang"
.
.
.
Jika kalian bertanya apa Ocha baik-baik saja, dia sehat kok. Kemarin dia terjatuh di anak tangga terakhir. Syukurlah luka yang didapatnya tidak serius. mungkin hanya lecet dan rasa ngilu di mata kakinya yang kanan.
Bel pulang berbunyi. Para murid bersorak gembira. Mereka dengan penuh semangat mengemasi buku dan alat tulis yang berserakan di meja. Ocha juga sama. Gadis pecinta warna biru itu tengah sibuk memasukkan barangnya ke dalam tas.
Berbeda dengan Neyla yang tengah celingukan. Entah mencari apa. Sepertinya dia kehilangan suatu barang yang berharga. Neyla mengaduk isi tasnya, mengaduk loker meja, menyapukan pandangan ke bawah meja dan kursi. Raut wajahnya berubah menjadi suram seketika. Sepertinya dia tidak berhasil menemukan barang yang dia cari.
Kelas semakin sepi. Ocha yang peka langsung mendekati Neyla. Faktanya gadis penyuka warna kuning itu tidak akan pergi dari tempat menghilangnya barang yang dia cari. Dia akan terus mencari dan tidak akan pernah berhenti.
"Kamu sedang mencari apa Neyla?" Ocha menyebarkan pandangan ke area tempat Neyla berjongkok. Gadis pecinta warna kuning itu saat ini tengah berjongkok di ubin.
"Antingku hilang sebelah Ocha." Kata Neyla sambil memegang daun telinga sebelah kanannya yang berlubang. Lubang itu seharusnya menjadi tempat singgah giwang angsa emas kesayangan Neyla.
"Bagaimana bisa? Antingmu tidak akan hilang jika kamu tidak melepaskannya." Ocha benar sekali. Anting Neyla memiliki pengait yang cukup kuat. Tidak mungkin bisa lepas sendiri, kecuali gadis itu sendiri yang melepasnya.
"Aku tadi melepasnya sebentar. Seingatku tadi sudah kukembalikan." Neyla masih memeriksa ubin sekitar.
"Mungkin jatuh di kamar mandi asrama. Bisa saja antingmu jatuh saat kamu melepas baju." Ocha yang juga pernah kehilangan anting mulai memprediksi. Dia juga pernah kehilangan anting karena fungsi pengaitnya yang lemah.
"Kalau jatuh ke saluran pembuangan air, angsaku tidak akan pernah kembali." Wajah Neyla semakin bertambah muram. Gadis penyuka warna kuning itu menundukkan kepalanya lesu.
Ocha membulatkan kedua matanya. Penglihatannya menatap sebuah beda berkilau yang menempel di kepangan kecil samping poni milik Neyla. Ocha tersenyum, bahkan dia hampir terkikik. Tapi gadis penyuka warna biru itu berhasil menahan tawanya.
"Neyla, apa kamu punya hiasan rambut model terbaru?" Ocha berkata sambil menyodorkan cermin seukuran tablet miliknya pada Neyla.
Neyla hanya memberi respon dengan mengerutkan kedua alisnya. Ocha menuntun tangan Neyla agar memegang cermin dengan baik dan benar. Gadis itu kemudian memutar cermin ke sisi bagian kanan. Di sana terpantul kepang kecil Neyla yang terhias oleh benda kecil berwarna emas. Berbentuk angsa dengan berlian hitam di mata dan berlian putih yang menghiasi sayapnya.
"Hehehe.. seandainya ada hiasan rambut seperti ini. Pasti bagus. Iya kan Ocha?" Neyla menunjukkan cengiran andalannya. Sepertinya gadis itu baru mengingat sejarah antingnya yang berpindah menjadi hiasan rambut. Ocha hanya bisa menggelengkan kepalanya gemas melihat sikap yang ditunjukkan Neyla.
"Sebelum ke ruang klub, ada baiknya kita ke rumah kaca dulu. Aku ingin melihat pemandangan salju yang menutupi rumah kaca." Neyla sudah bangkit. Gadis itu mengambil tas ransel kuning dan menggendongnya. Ocha hanya mengangguk. Dua gadis kembar itu keluar dari ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Fiksi Remaja[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...