AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Ocha Baik Banget".
.
.
“Aww!”
Semua anak perempuan yang memegang pompom termasuk Neyla, mereka tengah melihat seorang anak perempuan yang berjongkok imut tidak jauh dari pintu masuk. Para pemain basket yang sedang berlatih itu juga melihat ke arah gadis mungil itu. Ya, karena bola mereka tidak masuk ke ring tapi malah mengenai kepala seseorang.
“Ocha!” Pekik Neyla, dia langsung membuang pompom yang sejak tadi digenggamnya. Neyla berjalan keluar dari barisan anak cheerleader, dia berjalan mendekati Ocha. Tapi langkahnya terhenti karena dia melihat seorang anak laki-laki berjalan mendekati Ocha.
Anak laki-laki itu memiliki wajah seperti bayi. Kulitnya seputih susu, tubuhnya tinggi dan tegap. Dia mengenakan jersey pemain basket.
“Apa kau baik-baik saja?” Jarak Neyla tidak jauh, jadi dia bisa mendengar apa yang anak laki-laki itu katakan pada Ocha. Suara anak laki-laki itu sangat berat, berlainan dengan wajahnya yang manis seperti bayi.
“Ya, aku tidak apa-apa.” Jawab Ocha. Anak laki-laki itu mengambil bola yang tadi mengenai Ocha dan berlalu begitu saja kembali masuk ke dalam lapangan.
“Hei Ocha, lihat anak laki-laki barusan. Bukankah wajahnya seperti bayi? Tapi, kenapa suaranya besar sekali?” Kata Neyla dengan polosnya. Ocha menjawab pertanyaan Neyla dengan menjewer telinga gadis itu. Ocha menyeret Neyla keluar dari gymnasium.
“Rasanya telingaku hampir lepas, sakit sekali.” Neyla memegangi telinganya.
“Apa kamu ingin telingamu benar-benar lepas?” Ocha menyeringai.
“Ocha, apa salah satu penghuni sekolah ini merasukimu?” Neyla bilang seperti itu karena tadi dia melihat Ocha menunduk saat jatuh. Ditambah lagi dengan kata-kata sadis yang dia baru saja sebutkan.
“Ayo ikut aku ke ruang musik, atau daun telingamu akan hilang!” Kata Ocha, dia kembali menarik tangan Neyla.
“Ocha kenapa kamu jadi jahat seperti ibu tiri Cinderella?” Neyla masih mencoba berpegangan dengan apa saja, agar tubuhnya tidak terpengaruh tarikan tangan Ocha. Sasarannya adalah tiang koridor yang menghubungkan gymnasium dengan gedung utama. Sedangkan Ocha masih berusaha menarik tangan Neyla.
“Oh Toshiro!” Neyla tersenyum, Ocha berbalik mencoba memastikan apakah benar ada Toshiro. Saat itu juga Neyla dengan cepat berlari menjauh dari Ocha. Melewati bunga yang ada di koridor itu. Dia memilih rute yang berbeda. Lewat jalan di dekat lapangan serbaguna. Neyla merutuki kebodohannya. Bukankah tadi dia bisa lewat koridor ini? Tapi dia malah masuk ke gedung gymnasium.
Malamnya..
Ocha masih membujuk Neyla agar mau minta maaf pada anak klub musik. Tapi Neyla masih dengan keras kepala menolak untuk meminta maaf.“Memang apa susahnya meminta maaf?” Ocha mulai emosi.
“Bukan susah minta maaf, tapi kan sekarang kalian berdua jadi impas.” Kata Neyla. Dia guling-guling di ranjang milik Ocha. Dia memeluk boneka minionnya.
“Impas?” Ocha dengan wajah penuh ketidakpercayaan menatap Neyla. Dia berkacak pinggang.
“Iya, lagi pula Aren juga tidak mengganti kuas jimat milikmu yang patah.” Kata Neyla.
“Lalu bagaimana dengan senar gitar yang putus dan alphorn yang tidak bisa mengeluarkan suara?” Ocha melihat perubahan wajah Neyla yang drastis. Neyla sepertinya terkejut mendengar apa yang Ocha baru saja ucapkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Ficção Adolescente[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...