48 Gibah

5 1 0
                                    

AtinyRyesa24 presents My Aurora

"Gibah"

.

.

.

Apa itu gibah? Gibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada orang lain, sedangkan orang itu tidak suka sesuatu itu dibicarakan. Sesuatu itu dapat berupa keadaan soal jasmaninya, agama atau kepercayaannya, kekayaannya, hatinya, sifatnya, akhlaknya, bentuk lahiriyahnya, dan sebagainya. Cara gibah pun banyak macamnya.

Singkat kata, gibah sama saja dengan menggunjing atau bergosip.

Bab kali ini tidak akan jauh-jauh dari tiga hal itu. Semua orang yang digibahkan pasti akan merasa kesal. Mereka pasti berpikir, untuk apa mengurusi orang lain jika hidupnya saja masih amburadul? Ya, gosip memanglah momok bagi semua orang. Baik itu kaya maupun miskin, pintar maupun bodoh. Semua orang pasti akan terganggu jika dirinya digosipkan.

Hanya saja, simpan semua itu untuk nanti. Neyla merasa saat ini adalah keadaan yang genting. Lupakan saja hal tetek-bengek seperti gosip dan gunjingan itu. Baginya saat ini, Ochalah yang harus diperhatikan.

Neyla memperhatikan sosok bersurai sebahu itu dengan seksama. Ocha, gadis bersurai sebahu itu mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan dengan sangat hati-hati. Bahkan dia tampaknya memastikan beberapa segel botol yang sudah dibawanya itu tertutup rapat atau tidak.

Tampak gadis bersurai sepunggung menghalangi objek yang dipandang Neyla. Neyla semakin mengerutkan keningnya. Lalu dia beranjak dari tempat duduknya. Mendekat pelan ke arah Stefanny yang berdiri membelakanginya.

"Hei gadis bebek, mau ke mana?" Suara cempreng Nandin tidak menghentikan langkah kaki Neyla.

Neyla membuka bola matanya lebar-lebar untuk menyaksikan apa yang dilakukan Stefanny. Dia memicing heran. Kenapa Ocha terkejut? Pasalnya, Neyla tidak bisa melihat ekspresi yang ada di wajah Stefanny. Posisi Stefanny membelakangi Neyla.

Kilat dari kuku dengan kuteks berwarna merah muda itu menyilaukan mata Neyla. Pemilik jari itu adalah Stefanny yang menggerakkan tangannya ke arah bahu Ocha. Neyla dapat merasakan waktu melambat. Stefanny berhasil mendorong Ocha. Neyla membulatkan matanya.

"Ocha!" Neyla segera berlari mendekat ke arah Ocha untuk menyelamatkannya.

Beberapa pasang mata yang kini berada di laboratorium kimia itu segera menoleh ke arah objek yang dituju Neyla. Beberapa yang tadi melihat kejadiannya membulatkan matanya tidak percaya. Beberapa yang tadinya asyik dengan aktivitasnya, kini memusatkan perhatiannya pada Ocha yang limbung memejamkan matanya.

'Ah, sudahlah. Aku pasrah. Tapi, jika suatu hari nanti aku mencekikmu tanpa alasan, jangan salahkan aku Fanny.' Batin Ocha miris dan sadis secara bersamaan.

Ocha memejamkan matanya erat-erat. Memeluk tubuhnya sendiri. Namun setelah beberapa detik tidak merasakan tubuhnya bergerak tertarik gravitasi, Ocha langsung membuka matanya. Dia merasakan sesuatu panjang di bahunya mengganjal tubuhnya yang akan jatuh. Ocha menoleh ke sebelah kiri.

Ocha mengerjap beberapa kali. Tatapan dari pemuda bermata elang yang menyelamatkannya itu membuatnya gelagapan. Ocha langsung saja menyeimbangkan tubuhnya.

Bruk!

Bruk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang