AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Ocha Jangan Ngintip!".
.
.
Hari ini adalah awal musim panas setelah musim semi berakhir. Suhunya juga berubah, tentu saja menjadi hangat dan sedikit lembab. Suara Cicada atau yang biasa dikenal dengan nama Tonggeret bernyanyi dengan merdunya. Pertanda akan datangnya musim panas. Mereka saling bersahutan seperti orkes paduan suara. Itulah rutinitas serangga kecil tersebut, menyanyi selama musim panas berlangsung.
Ocha baru saja menuruni tangga, saat ini dia tengah berada di bagian tengah anak tangga. Tapi gadis itu menghentikan langkahnya. Dia merasa sepertinya lupa membereskan barang-barangnya di atas meja. Maklum, beberapa menit yang lalu saat selesai mengganti seragamnya menjadi seragam olahraga. Sepertinya Ocha lupa memasukkan seragamnya itu dan hanya meletakkannya di atas meja.
"Ocha, kamu mau ke mana?" Neyla sedikit berteriak, karena Ocha sudah cukup jauh darinya.
"Tunggu di situ, aku mau memeriksa barang milikku!" Jawab Ocha yang sama juga berteriak.
Saat sampai di depan kelasnya, Ocha berjalan menuju pintu. Pintu kelasnya sedikit terbuka, Ocha mengintip. Dan ternyata para murid laki-laki di kelas itu sedang mengganti baju mereka. Jangan salah, Ocha hanya fokus pada meja dan bangku yang ada di kelas itu. Tepatnya bangku miliknya.
Belum sempat Ocha melihat meja miliknya, siluet pemuda sarkas mengejutkannya. Pemuda itu menatap Ocha dengan dahi berkerut dan mulut sedikit mencebik. Pemuda itu meng-kabedon pintu, mungkin maksud dia adalah menghalangi pandangan Ocha.
"Ah minggir, aku jadi tidak bisa lihat!" Ocha memprotes Aren yang saat ini sedang menghalangi pandangannya.
"Kenapa kau mengintip? Dasar mesum!" Umpatan Aren membuat Ocha kesal.
"Aku kan hanya ingin melihat barangku yang ada di meja!" Balas Ocha dengan raut sebalnya.
"Meja milikmu bersih." Kata Aren yang sempat memalingkan mukanya.
"Terima kasih." Ocha mengatakannya seperti bergumam. Jadi sepertinya Aren tidak bisa mendengar itu. Ocha meninggalkan tempat itu dan segera menuruni tangga dengan sedikit terburu-buru.
Beberapa Menit berlalu..
Pelajaran olahraga dimulai, saat ini para murid malah sibuk berbisik. Karena guru mereka tiba-tiba saja berubah. Meski guru itu mengalungkan peluit di lehernya, tapi beliau berbeda dengan guru yang biasanya mengajar kelas 1-A. Tapi meskipun begitu, anak kelas 1-A kini sudah berbaris dengan rapi.
"Apa dia guru baru?" Tanya Neyla berbisik pada Ocha.
"Bukan, beliau guru anak kelas sebelas." Pertanyaan Neyla langsung direspon oleh Richie yang berdiri di depan Neyla. Padahal gadis berkepang satu di sebelah poninya itu bertanya pada Ocha yang berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Teen Fiction[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...