AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Bunga Biru".
.
.
Langit biru musim panas dengan gumpalan awan putih tipis bak gula kapuk. Dua gadis rambut pendek kembar itu tengah bersandar di kusen jendela menggunakan sikunya. Ocha, gadis itu tengah menatap langit musim panas yang indah. Tentu saja dengan jendela yang telah dia geser agar terbuka.
'Langitnya indah sekali, awan itu terlihat manis seperti gula kapas. Aku jadi ingin makan gula kapas.' Batin Ocha terus berbunyi diiringi dengan bibirnya yang terus mengukir senyum. Mengagumi keindahan langit hari ini.
Tidak jauh dari Ocha, Neyla juga sedang menikmati keindahan langit. Dia sedikit mengibaskan rambutnya setiap kali ada angin yang menerpa.
"Wah, aku seperti seorang putri." Neyla tetap berpose layaknya dia seorang tuan putri.
"Wah jika dilihat dari sini, orang di bawah sana seperti semut!" komentar Neyla yang saat ini matanya memandang ke arah beberapa orang yang ada di bawah.
"Ah iya, aku jadi ingat Rapunzel" Neyla menyisihkan semua rambutnya ke bahu bagian kiri. Gadis itu membuat seolah dia sedang mengelus rambutnya yang seakan panjang. Ocha yang sejak tadi mendengar ucapan dan menyaksikan ke-haluan Neyla hanya menatap gadis bebek itu dengan tatapan malas.
"Bukankah rambut Rapunzel panjang?" Suara Zeno membuat Neyla menatap pemuda yang dia beri sebutan joker itu. Tentu saja Zeno sejak tadi memperhatikan apa yang dilakukan Neyla. Karena jendela yang Neyla sarangi saat ini tepat di sebelah bangku milik Zeno.
Neyla memulai perdebatan dengan Zeno, Ocha yang tidak jauh darinya jengah. Kebetulan sekali Ocha langsung bertemu pandang dengan Aren. Rupanya sejak tadi pemuda itu sudah lama memperhatikan Ocha. Begitu sadar sudah tercyduk, pemuda sarkas itu langsung mengalihkan pandangannya dari Ocha.
Ocha masih menatap Aren dengan penuh heran. Saat ini beralih Stefanny yang merasa heran. Dia ikut memandang apa yang sedang Ocha pandangi. Saat itulah pipi gadis penyuka unicorn itu memerah. Karena Aren saat ini tengah menatap ke arahnya.
Tapi sepertinya Stefanny salah paham. Karena Aren saat ini memandang ke jendela yang arahnya sama. Jadi kalian pasti tahu seperti apa. Aren seperti itu tadi, karena dia menghindari pandangan Ocha.
"Ocha!" Ocha terkejut karena Neyla yang tiba-tiba sudah ada di dekatnya.
"Pak Joko sudah datang. Ayo cepat duduk!" Kata Neyla sambil menarik Ocha.
"Oh, Oke." Ocha menurut, dia mengikuti arus tarikan tangan Neyla.
Guru berjenis kelamin laki-laki yang namanya disebutkan Neyla tadi kini berjalan mendekati jendela geser. Beliau membuka jendela tersebut. Lalu menghirup udara yang baru saja masuk, dan menghembuskannya. Beliau juga menatap langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Jugendliteratur[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...