31 Keringat Darah

2 1 0
                                    

AtinyRyesa presents My Aurora

"Keringat Darah"

.

.

.

Ocha mencium aroma buah lemon yang sangat khas. Ocha mengarahkan senternya lurus ke depan.

"Aaaaaaa!"

Makhluk yang ada tepat di depan Ocha mengulurkan tangannya. Membuat Ocha semakin ketakutan dan terus berjalan mundur ke belakang. Tapi gadis itu tidak sadar jika di belakangnya adalah dataran rendah. Tentu saja ada undakan satu yang menanti Ocha. Sosok di depan Ocha yang peka langsung menarik gadis itu.

"Aku bukan hantu, kenapa kau meneriakiku?" Itu suara Aren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bukan hantu, kenapa kau meneriakiku?" Itu suara Aren. Ocha sangat familiar dengan suara berat pemuda sarkas itu. Ocha masih diam mematung, dia tadi berteriak karena terkejut dengan gambar sablon yang tercetak di kaus Aren. Gambarnya sangat menakutkan. Gambar serigala dengan bulan purnama di belakang serigala itu.

"Kau sendiri kenapa selalu muncul tanpa suara?" Kini Ocha yang mengomel.

"Ah sudahlah, tidak ada gunanya berkomunikasi dengan makhluk irit bicara sepertimu!" Ocha meninggalkan Aren.

"Hei kau mau ke mana?" Aren membuntuti Ocha.

Halaman penginapan..

Neyla berjalan kembali dengan gontai, pandangan matanya kosong. Tapi gadis itu masih bisa mengimbangi langkahnya. Neyla baru saja kembali dari sebuah pertemuan dan perbincangan dengan Efran. Pemuda itu rupanya tadi mengajak Neyla ke tempat yang cukup jauh.

"Neyla kamu dari mana?" Ocha yang melihat Neyla langsung menghampiri sobatnya itu.

"Ocha aku rindu ayah." Neyla memeluk Ocha. Ocha terkejut dengan apa yang dilakukan Neyla. Memangnya apa yang terjadi dengan sobatnya itu. Kenapa dia menjadi semakin suram setelah berbincang dengan Efran. Apa yang sudah pemuda itu lakukan pada Neyla.

"Ada apa Neyla? Apa Efran menjahilimu?" Kata Ocha yang masih pada posisinya.

"Kenapa listriknya padam?" Neyla melepaskan pelukannya. Tapi tiba-tiba saja listriknya menyala.

"Ocha jangan main jauh-jauh ya, aku mau tidur saja. Aren tolong jaga Ocha ya." Cicit Neyla sebelum gadis itu berjalan dan berakhir ditelan pintu penginapan.

'Ada apa dengannya, tidak biasanya dia seperti itu?' Ocha bertanya dalam batinnya. Mungkin saja bertanya pada Efran akan memberinya sedikit petunjuk. Ocha memutuskan pergi menemui Efran. Aren mengekor di belakang Ocha, rupanya pemuda itu patuh pada Neyla. Ataukah memang ada sesuatu yang lain?

Kamar..

Neyla berdiri di balkon. Gadis itu menatap kosong pemandangan indah yang ada di depannya. Perkataan Efran masih terngiang di telinganya. Iya, Efran mengatakannya. Mengatakan apa yang terjadi pada Ocha di atas atap saat festival olahraga. Dan juga dia menyebutkan inisial orang yang telah membuat kaki Neyla terparut selokan. Selain itu, Erian juga mengungkap kenapa Ocha bisa menghilang saat di perkemahan tempo hari.

My AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang