29 Pelampung

7 5 0
                                    

AtinyRyesa24 presents My Aurora

"Pelampung"

.

.

.

Liburan musim panas masih berlanjut. Para murid sekolah KQ pulang ke rumah. Sekolah asrama KQ menjadi sepi. Liburan memanglah waktu yang tepat untuk pulang ke rumah masing-masing bukan? Atau.. pergi berlibur?

Matahari bersinar cerah. Langit biru yang sangat bersih tanpa ada awan sedikit pun. Pemandangan indah yang sangat disukai Ocha, menurutnya itu terlihat menenangkan. Seperti lukisan dalam kanvas yang dibuat dengan torehan halus.

Apa lagi ditambah dengan suara desiran ombak dan angin. Menambah momen berjemurnya di bawah matahari pagi sangat istimewa. Tentunya saat ini sinar matahari masih terbilang aman untuk kulit. Mengandung vitamin D. Ocha tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini.

Setelah berolah raga dengan berlari di pesisir pantai saat langit masih gelap. Lalu setelah itu dia melakukan pemanasan agar kesehatan tubuhnya terjaga dan juga untuk mempertahankan kelenturan tubuhnya. Jangan salah, Ocha adalah gadis yang rajin olahraga tidak seperti Neyla yang tahunya hanya makan, tidur, dan buang tahi.

Jangan bayangkan Ocha berjemur dengan terlentang di atas kain atau tidur di tempat khusus berjemur. Seperti ikan pindang. Tidak, tidak seperti itu. Ocha berjemur sambil melakukan yoga. Ocha terlihat sangat tenang dan anggun. Dia juga mengatur pernapasannya dengan lancar.

"Ocha kapan kamu selesai? Aku bosan!" Teriakan gadis jahil membuat konsentrasi Ocha terganggu.

Ocha mengarahkan pandangannya pada Neyla yang berjarak beberapa meter dari dirinya. Gadis itu saat ini sedang bermain di pesisir pantai. Dia sejak tadi sibuk bermain ombak. Tentu saja Neyla akan selalu ikut ke mana pun Ocha pergi. Dia tadi ikut pemanasan dan olahraga. Tapi tidak untuk yoga.

"Apa kamu tidak lapar? Alangkah baiknya kita sarapan." Gumam Neyla sambil memanyun-manyunkan bibirnya. Tentu saja Ocha tidak akan mendengar gumaman Neyla. Ocha kembali melanjutkan kegiatannya.

Selang beberapa menit Ocha menghentikan aktivitasnya, dia mengajak Neyla kembali ke penginapan. Neyla mengaitkan lengannya pada lengan Ocha. Kemudian sesekali Neyla mengayunkan kakinya setiap berjalan, Ocha jadi mengikuti gerakan Neyla.

Tidak jauh dari mereka ada seseorang yang sibuk dengan teropongnya. Orang itu memperhatikan Ocha dan Neyla dengan mata yang berbinar. "Apa mereka anak kembar? Imutnya!" Komentar orang itu saat setelah melepaskan teropong dari depan matanya.

Sebelum sarapan ada baiknya mereka mandi terlebih dulu. Karena Ocha pernah membaca di buku, lebih baik mandi terlebih dulu lalu baru sarapan. Memang lebih menyehatkan jika mandi dulu lalu sarapan.

Setelah membersihkan diri, kedua gadis itu pergi ke tempat untuk makan. Mereka makan di sebuah kantin. Kedua gadis itu saat ini sedang berlibur di sebuah penginapan yang dekat dengan pantai.

"Kenapa sepi sekali seperti kuburan?" Celetuk Neyla.

"Mungkin karena masih pagi." Ocha merespon sambil mengedarkan pandangan ke setiap sudut kantin.

"Wah, kalian sudah bangun ya? Apa mau sarapan sekarang?" Seorang wanita paruh baya yang sangat cantik keluar dari dapur?

Ya, sepertinya itu dapur. Karena pintunya hanya seperempat menutupi tengah dan memiliki dua sayap. Sama seperti pintu dapur di toko roti milik Neyla. Perempuan yang menurut Neyla seperti dewi itu akhirnya menyuruh kedua gadis itu duduk. Sementara beliau kembali masuk ke dapur untuk mengambil makanan.

My AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang