12 Ibu Peri

23 5 0
                                    

AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Ibu Peri"

.

.

.

Terkadang kata-kata manis menyimpan sejuta misteri.

Adakah yang masih mengingat pemuda bersurai merah hitam yang menyuruh Neyla mengerjakan tugas kelompoknya?

Adakah yang masih mengingat pemuda bersurai merah hitam yang menyuruh Neyla mengerjakan tugas kelompoknya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai gaes! Kembali lagi dengan Nandin si cogan dari klub musik. Hari ini aku akan menunjukkan ruang klub musik kami." Sosok pemuda bersurai merah hitam seperti permen blaster itu berjalan sambil memegang kamera dan menenteng tas kotak hitam. Dia berjalan dari arah lapangan serbaguna, naik tangga, lalu berbelok ke arah kiri. Melewati ruang klub futsal. Di sana banyak pemuda-pemuda ber-jersey yang sedang bersiap pergi ke lapangan serbaguna.

"Hai, Nandin! Nge-vlog lagi ya?" Salah satu dari mereka menyapa pemuda berambut blaster itu.

"Oh, hei! Iya, satu hari wajib satu kali dong!"

Yap, dia adalah Nandin. Salah satu anggota klub musik. Memang dia belum dikenalkan. Tetapi perannya memang baru saja akan dimulai. Dia hobi sekali membuat sebuah video vlog dan mengunggahnya di SNS. Selain itu, dia hobi sekali memainkan terompet bersama permainan biola Richie dan permainan harpa Efran.

Siapa itu Efran? Ingat pemuda pembelah apel di kereta saat darmawisata? Dia adalah Efran. Ya, pemuda bersurai hitam. Pemuda yang dapat bernyanyi dengan nada tinggi. Pemuda yang saking kuatnya dapat membelah sebuah apel.

 Pemuda yang saking kuatnya dapat membelah sebuah apel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah sampai! Sebentar ya gaes.." Nandin akhirnya sampai di depan ruang klub musik. Kemudian dia membalik handycam-nya agar kameranya menghadap ke depan.

"Ini ruang klub kami. Lihat, kacanya bersih kan? Iya dong, Erian membersihkannya kemarin."

Nandin memperlihatkan deretan kaca di ruang klub musik. Dia menyorotnya dengan perlahan hingga berhenti di depan pintu. Sebuah ide muncul dikepalanya. Dia mengarahkan kameranya ke arah sebelah kanan. Merekam ruang klub lukis yang berada di sebelah kanan ruang klub musik.

My AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang