AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Patah"(Semua karakter, organisasi, tempat, dan kejadian adalah fiksi. Jika ada nama organisasi, tempat, dan tokoh yang sama dengan kehidupan nyata, mungkin hanya kebetulan. Hehe.)
.
.
.
Aren mengerjap. Permainan drumnya terhenti. Tangannya mengangkat tinggi kuas Ocha yang patah menjadi dua. Aren segera melempar kuas itu ke depan Ocha. Ocha sudah memasang wajah seperti akan menangis. Dua bola matanya berkilat karena air mata yang menggenang.Gadis itu keluar meninggalkan klub musik, sedangkan Neyla masih bertahan di ruang klub musik. Gadis itu kini sedang memelototi Aren dengan penuh emosi. Aren hanya memasang wajah datarnya. Neyla semakin marah dengan reaksi biasa Aren yang sudah mematahkan kuas kesayangan Ocha.
"Aku tidak percaya kamu sudah merusak jimat Ocha." Neyla mengambil kuas yang sudah patah jadi dua itu. Dia berjalan dengan langkah yang terdengar menghentak. Dengan cepat keluar dari ruang klub musik tanpa menutup pintunya lagi. Lalu masuk ke ruang sebelah di mana ada Ocha di sana.
"Ocha mau ke mana?" Neyla bertanya karena melihat Ocha yang akan meninggalkan ruang klub tercinta. Dapat Neyla lihat, barang-barang milik Ocha sudah rapi. Lukisannya yang masih tercoret itu kini tidak tampak. Karena Ocha menyenderkannya di kumpulan karya miliknya. Untuk sementara waktu, Ocha malas sekali melihat lukisannya yang rusak untuk ketiga kalinya.
"Aku sudah tidak ingin melukis lagi, aku ke asrama saja." Jawab Ocha tanpa menatap Neyla. Tampak sekali raut wajah sedihnya. Neyla yang melihat Ocha sedih itu langsung kehilangan minat untuk melukis juga.
"Tunggu aku, aku juga ikut." Neyla bergerak cepat mengemasi barang-barang miliknya. Segala ukuran kuas, berwarna-warni cat, dan juga paletnya. Jangan lupakan lukisan bunga matahari Neyla yang cantik itu. Neyla sudah berusaha untuk mempercepat acara beres-beresnya. Tapi ternyata Ocha sudah lebih dulu pergi.
Anak klub musik masih saja dengan perasaan tenang dan suara berisiknya menjalankan latihan. Hal itu membuat Neyla kesal. Bagaimana bisa Aren yang sudah sangat kerterlaluan tidak merasa bersalah sama sekali. Dia juga tidak meminta maaf karena sudah mematahkan kuas Ocha. Neyla memiliki ide.
Neyla menarik pintu klub musik yang setengah terbuka itu dengan sekuat tenaga. Menariknya agar pintu itu tertutup. Tertutupnya pintu geser itu menimbulkan suara yang sangat berisik, membuat anak klub musik menghentikan aktivitasnya. Dari dalam ruangan, Zeno dan Aren tengah memperhatikan dalang pencipta suara mengerikkan itu.
Neyla menoletkan rambut kuas milik Ocha yang masih berlumuran cat pada kaca jendela klub musik. Neyla sengaja melakukan itu untuk mengotori kaca jendela klub musik. Zeno dan Aren yang memperhatikan Neyla itu hanya melongo. Rahangnya jatuh begitu saja melihat Neyla.
"Oi, yang benar saja!" Aren berteriak, berharap dengan begitu Neyla menghentikan aksinya. Tapi, Neyla malah mengejek Aren dari balik kaca yang belum tercoret sama sekali. Lalu dia menggambar sesuatu di kaca itu menggunakan kuas Ocha yang patah. Itu adalah gambar kepala anjing. Apakah Neyla berkata kasar melalui gambarannya? Tidak teman-teman, dia hanya asal menggambar saja.
Setelah menggambar wajah anjing yang lucu, Neyla langsung bergegas pergi dari tempatnya berdiri. Zeno yang melihat hal tersebut hanya tersenyum seperti biasa. Dia tampak santai sebagai ketua klub musik. Dia santai sekali karena nanti ada yang membersihkannya, siapa lagi kalau bukan Erian si tukang bersih-bersih. Sedangkan Aren, dia mengerinyit tidak suka karena melihat gambar karya Neyla di kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Novela Juvenil[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...