AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Gummy Bears"
.
.
.
Siapa yang tidak pernah makan gummy bears?
Hayo ngaku. Tapi Ryesana juga belum pernah kok.. hehe..
Permen kenyal dengan bentuk beruang yang lucu ini cukup laku. Beragam warna yang dimilikinya. Merah, hijau, kuning, oranye, ungu, merah muda dan biru? Kalau warnanya ada yang biru, dibayangkan bagaimanapun tetap saja horor. Entahlah. Karena Ryesana masih belum mencicipi permen kenyal itu, jadi tidak terlalu tahu secara rinci.
Tapi simpan permen kenyal itu untuk nanti.
Seluruh pelajaran di sekolah KQ hari ini sudah selesai. Neyla dan Ocha kini tampaknya tengah berjalan beriringan keluar dari kelas. Selain mereka berdua, juga banyak sekali siswa yang berhamburan keluar dari kelasnya. Ada yang langsung mengikuti kegiatan klub ataupun pergi ke asrama.
Neyla dan Ocha bukanlah tipikal keduanya. Dibandingkan pergi ke asrama atau pergi ke ruang klub lukis, Neyla dan Ocha malah pergi ke rumah kaca. Rutinitas setiap hari dua gadis itu memang selalu menjenguk tempat di mana bunga-bunga mereka tumbuh.
"Ocha, bunga makanan lebah milikku sudah waktunya memanen. Ini sudah sekitar lima bulan sejak aku menanamnya." Neyla berujar saat dirinya dan Ocha melintas di koridor yang menghubungkan gedung utama dengan gedung olahraga.
"Kamu serius mau menjual bunga itu?" Ocha mengerutkan keningnya.
"Tentu saja, lagipula sebentar lagi musim dingin."
"Yah, kamu benar juga." Ocha menyetujui perkataan Neyla.
"Oh, lalu bagaimana bayi bunga bokormu?" Neyla teringat dengan bibit mungil bunga bokor milik Ocha.
"Bunga bokor itu bunga yang masuk ke dalam jenis tanaman semak jadi bisa hidup di semua musim." Ocha menjelaskan, Neyla hanya mangut-mangut. Meski dia mendengarkan, Neyla tidak paham sama sekali kenapa bunga bokor milik Ocha bisa masuk dalam jenis tanaman semak. Yah, yang pasti Ocha itu master bunga kedua setelah ibunya.
"Oh iya, dinding kaca di rumah kaca yang pecah itu bagaimana? Sebentar lagi musim dingin. Kalau tidak segera diganti, bunga bokorku bisa beku." Ocha memajukan bibirnya.
Saat ini Neyla dan Ocha sudah sampai di rumah kaca. Ocha menatap tajam lubang yang tercipta di kaca setebal satu senti itu. Cukup aneh. Bagaimana bisa kaca setebal itu pecah hanya karena terkena bola kasti? Apalagi yang melemparkannya itu gadis. Pasti semua karena pengaruh tenaga sang pelempar yang luar biasa. Atau, kualitas kacanya saja yang cukup buruk.
"Dia pasti penyihir jahat. Ayo kita cari dia dan kalahkan dia."
"Daripada mencarinya, kita laporkan saja kerusakan ini."
"Ocha, kita minta uang lebih juga untuk beli bibit bayi."
"Eii, memangnya ada bunga yang rusak?"
"Itu." Neyla mengacungkan jari telunjuknya pada bunga matahari yang tadinya kokoh kini sudah roboh rebahan di tanah.
"Hm, asalkan kamu tidak mengambil sisa uangnya." Ocha melirik tajam Neyla.
"Hehe."
Di waktu yang sama di tempat yang berbeda..
Tampak Efran tengah duduk di sebelah harpanya. Dia mengulurkan kedua tangannya ke kanan di mana harpanya berada, memetik senar yang ada di sana. Efran tampak memejamkan matanya. Pikirannya melayang pada ingatan saat di perkemahan. Terakhir kali dia berbincang dengan Stefanny.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Teen Fiction[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...