34 Roket

1 1 0
                                    

AtinyRyesa24 presents My Aurora

"Roket"

.

.

.

"Apa tanggal kompetisi diundur? Atau jangan-jangan dimajukan?" Neyla mencoba menebak. Dia menatap Pak Nugi dengan ekspresi sedikit khawatir.

"Maafkan Bapak, tapi sepertinya klub ini akan dibubarkan." Kata Pak Nugi.

"Apa? Lalu bagaimana dengan kita?" Ocha melebarkan kedua bola matanya.

"Bapak tahu kalian suka sekali melukis. Tapi ini keputusan kepala sekolah. Beliau mengeliminasi ekstrakulikuler. Beliau akan membubarkan ekstrakulikuler yang memiliki anggota paling sedikit." Pak Nugi menjelaskan agar Neyla dan Ocha mengerti.

"Kenapa Papa Gru kejam sekali?" Neyla memasang wajah muram.

"Papa Gru?" Pak Nugi mengangkat satu alisnya.

"Pak Nugi, apakah tidak bisa jika klub kita tidak dibubarkan? Apa bapak tidak bisa berbicara dengan Pak Eden?" Ocha bertanya dengan nada sesopan mungkin. Dia menunjukkan wajah memelasnya pada Pak Nugi.

"Iya, bapak berbicaralah dengan Papa Gru." Neyla mengiyakan perkataan Ocha. Dia juga sama-sama memasang wajah memelasnya. Pak Nugi yang mendengar panggilan Neyla pada bapak kepala sekolah itu tadinya tergelitik untuk tertawa. Tapi Pak Nugi menahannya. Beliau lalu tersenyum lembut sambil mengelus puncak kepala Neyla dan Ocha.

Paginya..

Pagi ini, kelas 1-A tampaknya sedang melaksanakan pembelajaran dengan efektif. Mata pelajaran pertama hari ini adalah fisika. Mata pelajaran yang cukup menguras otak. Tapi tidak untuk pagi ini. Pelajaran fisika pagi ini berbeda dari yang biasanya.

Pagi ini anak kelas 1-A melakukan praktek di luar kelas.

Biasanya mereka akan melakukan praktek ini di dalam kelas atau laboratorium. Tapi tidak untuk hari ini. Hari ini mereka melakukan praktek di luar kelas. Bahkan di luar gedung sekolah. Tepatnya di pelataran yang ada di dekat air mancur besar depan gedung utama sekolah.

Ingat bukan letak air mancur besar? Ya, letaknya ada di pelataran depan gedung sekolah. Tempat yang ada beberapa dudukan dari batu lengkap dengan mejanya. Tempat di mana Neyla dan Ocha mengisi formulir pendaftaran lomba mereka. Waktu itu Neyla bercanda saat akan menulis namanya di kertas formulir.

Kenapa mereka melakukan pelajaran di pelataran?

Jawabannya adalah karena hari ini kelas 1-A akan bereksperimen. Dan eksperimen kali ini sangatlah berbahaya jika dilakukan di dalam kelas. Tentu saja! Bayangkan saja mereka bereksperimen meluncurkan roket air di dalam kelas atau laboratorium. Pasti asbesnya akan langsung berlubang.

Tentu eksperimen ini tidaklah dilakukan secara individu. Kelas 1-A dibagi menjadi enam buah kelompok dengan beranggotakan empat orang dalam satu kelompoknya.

"Bagaimana cara merakit luncurannya?"

"Meluncurkannya kita membutuhkan tekanan air yang besar."

"Aku tidak paham sama sekali."

Begitulah sekiranya keramaian yang mereka ciptakan.

"Ayo cepat! Kita harus membuat roketnya dengan cepat!" Neyla berkata dengan semangat tinggi. Tampaknya dia sudah tidak sabar dan ingin meluncurkan roket air dari botol bekas itu.

"Kalau begitu cepat kerjakan!" Stefanny membalasnya dengan sewot.

"Tapi kan tugasnya belum dibagi." Neyla berkata dengan polos.

My AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang