AtinyRyesa24 presents My Aurora
"Darmawisata"
.
.
.
Musim semi yang indah ini sangat disayangkan jika waktu berlalu begitu saja. Sangat disayangkan jika tidak memiliki satupun memori masa muda. Karena itu, kepala sekolah KQ High School selalu mengadakan darmawisata saat pertengahan musim semi. Baik sekali kepala sekolah yang masih muda itu. Tidak seperti Pak Sugi yang galak, padahal kepala sekolah dan Pak Sugi memiliki wajah yang hampir sama.Siswa di KQ High School berjumlah 360 siswa. Kelas setiap angkatan berjumlah lima buah dengan nama abjad seperti, 1-A, 1-B, 1-C, 1-D, 1-E. Dengan masing-masing angkatan berjumlah 120 siswa. Itu berarti setiap kelas berjumlah 24 siswa.
Di kelas Neyla dan Ocha jumlah siswa laki-laki dan perempuannya seimbang. Laki-laki dua belas orang dan perempuan dua belas orang. Karena duduk bersama lawan jenis sedikit tabu, kelompok darmawisata yang dibagi di kelas Neyla dan Ocha berisi sesama jenis semua. Lagipula, kelompok ini nantinya juga berlaku untuk kelompok satu kamar hotel.
Seperti yang sudah diinginkan, Ocha dan Neyla berada di kelompok yang sama dengan Nadya dan Stefanny. Pastinya mereka berdua nanti akan duduk bersama di kereta. Empat orang berhadap-hadapan.
Dalam satu gerbong kereta berisi kelompok dari beragam kelas. Singkatnya, diacak. Bisa saja dalam satu gerbong berisi angkatan kelas tiga, kelas dua, dan kelas satu. Bisa saja hanya angkatan kelas satu saja. Bisa juga angkatan kelas satu dan dua, kelas tiga dan dua, atau kelas satu dan kelas tiga.
Gerbong kereta yang ditempati Neyla dan Ocha berisi kelompok anak kelas satu yang diacak. Gerbong itu ditempati kelas 1-A—kelas Neyla dan Ocha—dan kelas 1-E. Gerbong itu berisi 48 kursi. Terdiri dari dua deretan kursi. Setiap deretan berisi dua kursi yang berhadap-hadapan.
“Waaaah, luas sekali!” Ocha berteriak keras saat sudah berada di dalam gerbong. Dia memegangi gendongan tas ransel biru miliknya. Kedua matanya berbinar senang. Tapi tidak dengan barisan orang di belakangnya.
“Oi kuas, jangan menyumbat peredaran jalan!” Suara berat seseorang menegur Ocha. Dia tepat di belakang Ocha. Ocha langsung mengembungkan pipinya kesal. Dia kemudian mencari tempat duduknya.
“Dasar kuas..” Aren menggerutu. Namun kemudian dia dikejutkan dengan tarikan pada tas yang dibawanya. Rupanya pelakunya adalah orang yang dari tadi menggerutu karena Aren. Dia Neyla.
“Aku duluan.” Neyla menarik tas Aren agar dia berpindah posisi menjadi di belakangnya. Neyla langsung meluncur mendekat ke arah Ocha yang tengah kesulitan menaruh ransel besarnya di bagasi di atas tempat duduknya. Maklum, dia itu cukup pendek.
“Pfft.” Aren tertawa kecil melihat Ocha yang kesulitan menaruh ranselnya. Ransel itu hanya pucuknya yang mencapai bagasi atas. Aren kemudian pergi ke arah Ocha dan mendorong tas ransel Ocha agar melesak masuk di bagasi.
“Oh! Terima kasih.” Ocha mengucapkannya tanpa menoleh ke belakang. Setelah Aren mendorong tas Ocha, dia langsung pergi ke tempat duduknya. Sehingga saat Ocha mencari-cari sosok yang membantunya tadi, dia tidak menyadari jika Aren menolongnya.
Ocha mengangkat bahunya cuek. Kemudian dia mengambil tas kecilnya yang tampak penuh. Dia lalu duduk di tempat duduknya yang dekat dengan jalan tengah di gerbong. Neyla masih berdiri di samping Ocha sambil memandang Aren dengan wajah cengo.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurora
Fiksi Remaja[UPDATE JUMAT DAN SABTU] Kau yang menerangiku di antara gelapnya malam Warna-warnimu yang menyilaukan mata membuatku tenang Percaya bahwa masih ada cahaya di gelapnya malam Pesonamu membuat hidupku lebih terang Kau adalah auroraku Pesonamu membuatku...