PROLOG

361 6 0
                                    

Malam yang begitu larut dengan cuaca yang dingin dan mendung menandakan bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Teriakan, dan bentakan terdengar begitu nyaring di sebuah rumah yang besar dan luas itu.

Suara pecah vas bunga yang terbanting ke lantai menimbulkan isakan seorang gadis cantik sampai membuatnya berteriak kesakitan. Ya, gadis itu sedang disiksa oleh ibu kandungnya setelah perceraian terjadi karena berfikir bahwa anak inilah yang bisa menjadi pelampiasan amarahnya.

" Mama!! " Teriak gadis itu.
" Mama? Lo mimpi,ya manggil gue mama? Ini semua gara-gara lo setan! Andai aja gue gak lahirin lo, anak berpenyakitan dan taunya nyusahin orang tua. Heh, lo pikir gue peduli? Gue sumpahin mudah-mudahan lo mati hari ini bangsat!! " Cukup geram, sang ibu menampar pipi sang anak hingga ujung bibirnya berdarah.

Zeeva Arabels. Gadis yang berumur 16 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 2 itu merupakan korban kekerasan dalam rusaknya rumah tangga. Sejak lahir, Zeeva memiliki penyakit gagal ginjal dan selalu menghabiskan waktu bertahun-tahun di dalam perawatan rumah sakit.

Karena pengobatan membutuhkan banyak uang, ayah dan ibunya bangkrut karena itu,apalagi setelah ibunya menerima gugatan perceraian dari sang suami. Hal itu cukup membuat Via, ibu dari Zeeva merasa sangat stres.

" Mama kenapa jadi sekasar ini? Kalau dari dulu mama gak sayang sama Zeeva kenapa enggak sekalian mama bunuh aja Zeeva sekarang? Zeeva ikhlas,ma dari pada kayak gini. Sakit banget. " Zeeva mencoba menyentuh tangan Via.
" Kalau gue bunuh lo, gue enggak dapat imbalan apa-apa. Sini lo ikut gue! "

Zeeva berteriak kesakitan ketika Via menarik rambut panjangnya dan menariknya seperti seekor anjing. Mereka berdua berjalan melintasi sebuah jalan yang gelap hingga tampaklah sebuah rumah yang terpisah dari rumah-rumah lain. Zeeva yang ketakutan malah memberontak melepaskan tangan ibunya.

Tak lama kemudian, tampaklah dua preman yang bertelanjang dada keluar dari rumah yang gelap itu.

" Wah,wah. Anak lo? Masih muda, cantik lagi. Hahahaa!! " Tawa preman itu.
" Nih! " Via mendorong Zeeva langsung kedalam pelukan salah satu preman itu. " Selamat menikmati. "
" Mama jual Zeeva? Enggak, enggak mau! " Teriak Zeeva.
" Mana bayarannya? "

Preman berambut gondrong itu memberikan satu buah koper yang dimana didalamnya berisi uang 2 miliar. Tentu saja itu berarti Via menjual anak kandungnya sendiri untuk menjadi tempat pemuas nafsu bagi kedua orang laki-laki ini.

Via langsung pergi membawa semua uang itu tanpa melirik Zeeva sekalipun dan membuat gadis itu merasa tersiksa. Zeeva pun dibawa masuk secara paksa ke dalam sebuah kamar dan di permainkan di sana. Ia berteriak kesakitan ketika para pria brengsek itu memukuli Zeeva yang sangat lincah untuk memberontak.

Sedikit lagi saat dirinya hampir disentuh, Zeeva mengambil kayu-kayu yang ada di sana untuk memukul wajah mereka dan melarikan diri secepat mungkin. Karena masih bisa bertahan dan nafsu mereka semakin memuncak, mereka dengan cepat mengejar Zeeva.

Disebuah lorong yang gelap dan sepi, Zeeva bersembunyi karena lelah. Kini rasa sakit yang dia rasakan di bagian pinggangnya kembali lagi.

" Zeeva! " Bisik pria berambut keriting.
" Aaaa!! "

Sekasar mungkin, kedua pria tersebut merobek baju Zeeva di bagian belakang sehingga punggung putih Zeeva terlihat dengan sangat jelas. Zeeva yang ingin berteriak malah dibungkam.

" Oi, lo mau mati? Lo itu udah di jual seharga 2 miliar. Jadi lo itu harus jadi pemuas nafsu kami. " Tunjuk pria berambut keriting itu. " Bro, lagi sepi. Sikat terus sampai puas! "

Dengan mudahnya, preman berambut gondrong itu mencium pipi, pundak, dan punggung Zeeva. Jujur, jika tahu akan ada kejadian seperti ini kenapa Via tidak membunuh Zeeva saja dari pada harus menerima pelecehan seperti ini?! Tali baju yang tadinya masih berada di atas bahu sudah jatuh ke samping karena longgar akibat perbuatan mereka.

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang