BAB 3 ( RASA BERSALAH )

101 8 0
                                    

" Selagi tangan gue masih utuh, gue bakal lindungin Zeeva. "

* Arka *


" Ini punya siapa? " Zeeva memasang wajah tak suka menatap ke atas mejanya.

Zeeva dan kedua sahabatnya begitu kaget melihat melihat ada sebuah susu strawberry, dan roti cokelat yang diletakkan di atas meja Zeeva. Apakah ini mejanya?

Aneh, setahu Zeeva, dia tidak pernah meninggalkan makanan apalagi kalau makan dikelas. Kalau begitu ini milik siapa? Apakah ada seseorang yang sengaja meninggalkannya disini?

" Aduh, siapa lagi,sih yang teror gue." Zeeva menggepalkan tangannya karena geram.
" Kayaknya emang buat lo,deh " Seru Dara.
" Gak selera gue. Tuh, makan sampai habis! "

Aneh.
Kenapa banyak sekali hal yang tak terduga datang pada Zeeva? Mulai hadiah dari papa, merasa dibuntuti oleh seseorang, dan sekarang sarapan dari orang yang tak dikenal.

Zeeva duduk di kursi dan meletak tak nya di atas meja. Rasa lelah, sakit di perutnya membuat dia ingin sekali menangis. Hingga suatu kehebohan datang secara tiba-tiba.

" Eh, kalian tau sesuatu gak? Tadi di depan kantin gue liat kak Ilona cium Dava. "
" Ih, so sweet banget,deh. "

Cium?
Dava dan Ilona? Zeeva terkejut mendengar kabar itu. Jadi mereka pacaran,ya? Zeeva masih tidak percaya mereka akan melakukannya di tempat seperti itu. Karena penasaran, Zeeva berlari keluar dan melewati beberapa lorong koridor.

Tepat saat ia berjalan, Zeeva yang melihat Ilona dan Dava di rooftop dari kaca koridor membuatnya berhenti melangkah. Dia terus mengamati mereka dari sana.

Cemburu? Lebih tepatnya Zeeva merasa kesal melihat mereka berdua seperti ini. Entahlah sepertinya itu hanya perasaan sesaat.

" Ilona, lo gak usah nekat,ya? " Cegah Dava ketika melihat Ilona mencoba bunuh diri.
" Emang kenapa? Kalo gue mati lo jugak bak bakalan peduli. "

Ilona melihat ke bawah dengan rasa takut. Gedung yang tinggi dan jalan tepat dibawahnya membuat Ilona terus bergetar. Sebenarnya rencana bunuh diri ini bukanlah keinginan Ilona, melainkan rencana konyol Zoya saat mereka tau bahwa Dava sering menghabiskan waktu dengan wanita lain selain Ilona. Ini juga agar mereka tau seberapa besar Dava mencintai Ilona selama 2 tahun ini.

' Aduh, udah gue takut ketinggian. Kan, enggak mungkin juga gue lompat. Gue gak mau mati! ' batin Ilona dalam hatinya.

" Lo masih mau deket sama cewek lain selain gue? Lo tau gak gimana rasanya jadi gue? Dan sekarang apa, mau di jodohin? Apa masih kurang cewek yang lo punya? " Ilona menaikkan volume suaranya. " Jangan halangin gue. "
" Ilona!! Gue paham perasaan lo, tapi jangan gini caranya. Kita bisa ngomong baik-baik, oke? " Kata Dava. Ilona menggeleng dan berusaha ingin lompat. " ILONA! "

Dari kejauhan, Zeeva tampak terkejut saat Ilona ingin melakukan aksinya dengan kelakuan gila. Dia pun berlari untuk mencari pintu menuju rooftop dan menghalangi tindakan nekat Ilona.

" Jangan harap gue bakal turun. "

Ketika Ilona yang takut hendak melangkahkan kaki untuk pura-pura bunuh diri, tepat saat itu Zeeva mendobrak pintu masuk dan berlari ke arah Ilona. Dava sendiri begitu terkejut melihat kedatangan Zeeva yang tiba-tiba.

" Ze-Zeeva? "
" Aaa!! "

Sial. Awalnya Ilona hanya berpura-pura tetapi ia malah terpeleset dan hampir jatuh. Belum sempat itu benar-benar terjadi, Zeeva menarik Ilona kebelakang sampai jatuh kembali ke lantai rooftop itu. Tetapi nihilnya, Zeeva sendiri tidak bisa memperhatikan dirinya sendiri yang kini menggantikan posisi Ilona yang jatuh akibat kecerobohan dirinya sendiri.

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang