" Kapan kebahagiaan itu datang? "
* Zeeva *
Zeeva : Halo?
Kanara : Zeeva, maaf,ya? Gue gak bisa keluar malam ini. Gue lagi banyak tugas soalnya. Gak apa-apa,kan?
Zeeva : Iya, gak apa-apa.Berkali-kali dan berturut-turut hal seperti ini terus terjadi. Sebelumnya Kanara sempat mengajak Zeeva untuk berjalan-jalan sampai pada akhirnya dia sendiri yang membatalkannya. Kini Zeeva hanya berdiam diri dalam kesendiriannya dengan hidup sebatang kara di dalam rumah yang kecil ini.
Setiap hari rasa bosan selalu menghampiri dirinya. Hidup sebatang kara itu sangatlah menyakitkan. Banyak orang-orang yang mengatakan bahwa rumah itu adalah tempat singgah yang nyaman dan tempat dimana kita melampiaskan rasa lelah. Tapi nyatanya hal itu tidak terjadi pada Zeeva. Kenyataan akan dia yang tidak memiliki siapa-siapa membuatnya tersadar bahwa di dunia ini ia tidak punya tempat bersandar.
Dari dulu dia mempunyai banyak impian. Yaitu merasakan bagaimana bahagia, dicintai dan disayangi banyak orang, dan ingin tau apa arti dari kebahagiaan.
Rasa kecewa memenuhi hatinya. Zeeva melempar ponselnya keatas kasur sedangkan dirinya masih menatap indahnya malam dari jendela. Kemudian suara notifikasi terus masuk ke ponselnya. Zeeva pun segera melihatnya lagi.
WhatsApp...
Kanara : Zev, maaf,ya?
: Lo gak marah,kan?
: Kok di read doang?
: Jawab dong. Oh,iya! Gue ada nitip makanan ke Zergan buat dikasih ke elo. Dimakan,okey? "Rasanya sangat malas untuk mengetik. Terpaksa dia mencampakkan ponselnya lagi lalu merebahkan diri di kasur sambil memeluk boneka panda, hadiah dari ayahnya.
" Kak El, lo kakak paling jahat sedunia. Kakak mana,sih yang rela ninggalin adiknya sendiri? Tolong bawa gue juga,kak. Gue takut sendirian disini. "
Ditengah kesedihannya, suara geduran pintu membuat lamunannya hilang. Dia pun bangkit dari kasur dan membuka pintu rumahnya. Tidak ada siapa-siapa. Ketika Zeeva melihat ke bawah, ada sebuah kotak yang tampaknya sengaja diletakkan di sana.
Mungkinkah ini makanan yang Kanara bilang? Tapi kenapa tidak ada Zergan di sekitar sini? Entahlah, Zeeva tidak peduli. Dia mengambil kotak itu lalu duduk di bawah kasur dan membuka tutup kotak itu.
Jantung Zeeva yang tadinya berdetak normal kini malah berdetak tak beraturan. Dadanya sesak saat itu juga. Kenapa benda ini ada di dalam kotak dan bukannya makanan? Zeeva benar-benar tertipu. Ternyata isi dalam kotak bukanlah makanan, melainkan sebuah pistol yang menjadi benda yang ditakuti oleh Zeeva dan benda itu juga yang sempat membuatnya trauma.
Air mata Zeeva mulai membasahi pipinya. Dengan tangan yang bergetar dia mencoba menyentuh pistol itu dan membaca surat yang tertempel di atasnya.
Jangan berpikir semuanya udah selesai. Nyawa kamu yang akan jadi sasaran berikutnya.
Setelah membaca tulisan itu, reflek Zeeva melempar pistol tersebut jauh-jauh dan menjambak rambutnya sendiri sambil berteriak ketakutan.
" Aaaaaa!!!! "
Mendengar teriakkan Zeeva, tetangga-tetangga di samping kanan kiri, semuanya keluar dari rumah dan heboh akan teriakan barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 8,3
Romance{ Follow penulis dulu sebelum membaca } " Kalau seandainya Zeeva jatuh cinta sama kakak, apa yang bakal kakak lakuin? " " Anak kecil nggak usah mikirin percintaan. Kalau emang lo cinta sekalipun, gue memang harus bilang satu hal sama lo. Lo ditolak...