" Ini hidup gue, urusan gue, dan milik gue. Jadi jangan ikut campur. "
* Zeeva *
" ANAK NGGAK TAU MALU! KELUAR KAMU DARI SINI!!!! "
" Ma, jangan,ma. Mama! "Seluruh barang dan koper milik Ilona dicampakkan ke rumah oleh ibu tirinya. Kenyataan bahwa Ilona sedang hamil sudah diketahui oleh ibu dan kakaknya setelah diberi tahukan oleh keluarga Dava. Sang ibu pasti sangat terkejut. Sudah berbulan-bulan Ilona tidak kembali ke rumah, sekali kembali dia malah diusir dari rumah. Sakit hati sekali rasanya. Apalagi Ilona diusir dari kosan karena terlalu banyak menunggak.
Ilona terus menangis tersedu-sedu sambil memohon kepada ibunya. Rasa belas kasihan sama sekali tidak pernah ada dalam jiwa Marlin, ibunya. Justru dengan membiarkan Ilona tetap disinilah yang akan menjadi masalah. Bisa-bisa nanti keluarga mereka menjadi bahan omongan para tetangga.
" Bener-bener kamu,ya. Kalau udah hamil kaya gini siapa yang mau terima kamu? Siapa lagi yang mau nikahin kamu Ilona? " Bentak Marlin tak habis-habisnya.
" Gimana mau disayang,sih kalo lo-nya aja banyak tingkah. " Tania keluar dari rumah sambil bersidekap dada. " Hamil di luar nikah? Ih, jijik banget. "
" Mama tolong jangan usir aku,ma. Aku nggak punya siapa-siapa,ma. Ilona mohon sama mama!! " Ilona bahkan sampai ingin berlutut di kaki ibunya.
" Enggak, anak yang taunya mempermalukan keluarga, enggak pantas ada di sini! "
" Mama!! "
" PERGI!! SAYA BILANG PERGI DARI RUMAH INI! "Setelah berteriak untuk yang kesekian kalinya, Marlin dan Tania langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu dari luar agar Ilona sama sekali tidak bisa masuk. Diluar, Ilona masih saja menangis selama beberapa menit. Kemudian dia berusaha untuk menerima perlakuan mereka berdua dan mulai meninggalkan rumah itu dengan wajah sembab. Hari ini Ilona tidak lagi berpakaian minim, melainkan pakai sederhana yang bisa menutup perut buncitnya.
' Gue harus kemana? Gue harus apa? Kenapa semuanya sulit banget buat gue? ' batin Ilona. Dia merogoh saku blazer nya untuk mengambil dompet. Begitu dibuka uang yang Ilona miliki hanya 1 juta setelah. Mana cukup untuk membeli keperluan ibu hamil setelah menyewa kosan. Saat Ilona periksa lagi, dia melihat kartu nama warna putih milik Leo serta ada alamat rumahnya juga di sana.
" L-Leo. Gue harus ketemu Leo. "
Dengan perut yang terasa sedikit sakit, Ilona terus mempertaruhkan tenaga dan kekuatannya hanya untuk mencari tempat tinggal Leo, pria brengsek yang berani mengambil mahkotanya itu. Selama berjam-jam dia berjalan, menaiki taksi, kini tibalah dia di depan gerbang rumah seseorang yang tinggi dan tampak seperti milik orang kaya.
Namun, apakah benar ini rumah yang ia tuju? Ilona memastikannya lagi dengan melihat alamat yang ada di kartu namanya. Benar. Ini benar rumah Leonardo. Tanpa menunggu lama, Ilona langsung masuk ke dalam area rumah, melihat ke sekeliling rumah yang penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran. Dia tersenyum tipis lalu berdiri di depan pintu masuk untuk mengetuk pintu.
" Permisi, ada orang di dalam? Permisi. PERMISI!!! "
TING TONG TING TONG.
" Aduh, orang gila mana lagi,sih anjing!! "
Pintu rumah terbuka, seorang pria berpenampilan acak-acakan karena baru bangun tidur terlihat jelas di depan mata Ilona.
" Leo? " Kedua mata Ilona mulai berkaca-kaca, entah kenapa dia ingin sekali menangis melihat pria ini. Sakit. Hatinya sakit.
" Siapa? " Tanya Leo seraya menggaruk kepalanya.
" Si-siapa? Lo...gak kenal gue siapa? "
" Buat apa gue kenal sama lo,huh? Emang penting buat gue? Cih, gila,nih orang. "
" BRENGSEK!! GUE ILONA. GUE INI ILONA BANGSAT!!! " Teriak Ilona.
" Ilona? Oh, iya gue inget sekarang. " Leo melihat penampilan Ilona dari bawah sampai atas dengan tatapan remeh. " Ngapain lo kesini? Gue gak punya waktu buat nyumbang. Lebih baik lo pergi dari sini. "
" Gue gak akan pergi dari sini sebelum lo bertanggung jawab atas kehamilan gue. " Sinis Ilona.
" Hamil? " Pekik Leo. Tak lama dia tertawa terbahak-bahak. " Oi, lo hamil,ya hamil aja. Apa yang perlu di ribetin? Lo yang hamil kok gue yang repot. Kalo lo gak sanggup gugurin aja. Atau lo bunuh diri itu lebih baik. Iya,kan? Ilona, jaman sekarang itu udah gak kayak jaman dulu. Lo hamil, emang ada peduli? Gak ada,kan? Ya udah jalanin aja. "
" KYAA!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 8,3
Romance{ Follow penulis dulu sebelum membaca } " Kalau seandainya Zeeva jatuh cinta sama kakak, apa yang bakal kakak lakuin? " " Anak kecil nggak usah mikirin percintaan. Kalau emang lo cinta sekalipun, gue memang harus bilang satu hal sama lo. Lo ditolak...