Happy Reading...
*
*
*
*" Sampai kapan kita ditakdirkan kayak gini? "
* Zeeva *
Dorrr!!!
Suara tembakan yang berhasil melesat itu berhasil menggemakan seluruh jalan di lorong itu. Ternyata pria yang memegang pistol itu bukanlah menembak Zeeva, melainkan menembak dinding dibelakang kepala Zeeva, bermaksud untuk bermain-main sebelum dia benar-benar membunuh gadis ini. Kini tubuh Zeeva sudah mematung tidak berdaya dengan kedua mata yang terbelalak.
" Hiks, tolong. Tolong... jangan bunuh gue. " Perlahan Zeeva mulai berjalan mundur menjauhi pria itu yang juga berjalan perlahan mengikuti Zeeva.
Tepat saat Zeeva ingin berlari, pria tersebut malah menjambak rambut panjang Zeeva lalu menghantuk kan gadis itu ke tembok dan mencekiknya sekuat mungkin.
" Lep...pass!!! " Zeeva terus meronta-ronta.
" Lo mau mati? " "
" LEPASIN GUE!!!! " Zeeva yang nganggur itu terus saja memukul lengan pria itu agar berhenti mencekiknya. " Hiks, kenapa harus gue? Kenapa... harus gue yang...lo incar,hah?"
" Karena emang lo target gue. Gue datang kesini bukan tanpa alasan, gue harus bunuh lo hari ini juga. Dan karna waktu gue masih banyak, gue mau main-main sebentar sama lo. Gimana? " Pria itu menguatkan cekikikan nya.
" Ghhhh!! Uhukk! Sakit. SAKITTT!!!!! "
" Kalau gue lepasin, mungkin lo udah habis gue mainin. "Terus dan tanpa berhenti air mata masih jatuh dengan deras membasahi pipi Zeeva. Dalam hatinya, Zeeva sempat berpikir apakah setelah kejadian hari ini dia masih diberi kesempatan untuk hidup dan berlari kearah Dava? Apakah Tuhan akan membiarkannya mati dalam keadaan seperti ini? Kenapa dunia begitu kejam? Kenapa?
Tangan kanan pria itu yang masih tidak tidak digunakan untuk apapun kini mulai mengambil pistol lagi lalu mengarahkannya langsung tepat ke atas kening Zeeva. Zeeva kembali menahan napas dan menutup matanya, namun hal itu malah menjadi satu hal yang menarik bagi pria ini.
" Lo takut? Kenapa? Apa masih ada yang belum lo lakuin? Apa lo masih mau hidup lebih lama dalam kesengsaraan? JAWAB!! KENAPA LO MASIH MAU BERTAHAN SAMPAI SEKARANG,HAH?? "
" Apa itu... penting buat lo? " Kedua mata Zeeva kembali terbuka. " Apa orang jahat kayak lo pernah merasakan apa yang namanya cinta? Hm? APA ORANG JAHAT KAYAK LO, PERNAH MERASAKAN APA ITU KASIH SAYANG???? Hah,hahh!! Kenapa diam? Lo gak bisa jawab? "Pria itu lagi-lagi memperkuat cekikikan nya di leher Zeeva sampai membuat gadis itu seperti ingin mati detik itu juga.
" UHUKK! Hidup gue memang nggak... seberuntung... orang-orang tapi...gue yang serba kekurangan ini butuh yang namanya kasih sayang...dan juga cinta... dari orang-orang. Ughh!! " Pria itu masih saja setia mendengarkan penuturan Zeeva. " Alasan gue mau bertahan karena...gue pengen rasain apa itu kasih sayang yang selama ini... belum pernah gue rasain. "
" Bodoh, lo pikir ada orang peduli sama lo? Lo masih mau percaya sama dunia?? "
" Lo bener... nggak ada orang yang mau peduli sama gue kecuali orang-orang terdekat gue aja. Tapi yang perlu lo tau... diantara banyaknya orang... setidaknya gue cuma butuh satu... yang selalu ada buat gue. Alasan kenapa gue tetap mau bertahan...karna gue punya seseorang... yang gue cinta. Cuma itu! "
" SIALAN!! "Pria itu melempar Zeeva kesamping sampai membuat Zeeva terbentur lantai dan dia mencoba bangkit dengan rasa sakit yang bertubi-tubi di tubuhnya.
" Uhukk!! "
" Lo salah! Bahkan orang yang lo cinta, belum tentu dia bakal berpihak sama lo. Semuanya omong kosong!! "
" Lo siapa sebenarnya? "
" Lo nggak perlu tau siapa gue. Yang jelas tugas gue sekarang itu ada lo. Lo harus mati hari ini juga. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 8,3
Romance{ Follow penulis dulu sebelum membaca } " Kalau seandainya Zeeva jatuh cinta sama kakak, apa yang bakal kakak lakuin? " " Anak kecil nggak usah mikirin percintaan. Kalau emang lo cinta sekalipun, gue memang harus bilang satu hal sama lo. Lo ditolak...