bab 6(bersama)

38 2 0
                                    

"Dhissss cepetan jangan lama-lama siap-siap nya kasihan ini Reksa nungguin kamu" teriak Talita dari lantai bawah yang tentu saja tak terdengar

"Anak ini kebiasaan kalau dandan suka nya lama, heran entah apa aja yang di lakuin nya" dumel Talita yang mulai beranjak untuk ke kamar Gendhis.

"Tante" panggil Reksa yang membuat Talita menoleh.

"Iyh ada apa sa?bentar yh tante mau manggil Gendhis dulu anak itu soalnya kebiasaan kalau dandan lama banget, heran tante liat nya
Iyh tante tahu dia dandan karena mau jalan sama kamu tapi tante jadi kasihan kalau liat kamu nungguin dia dandan yang ga kelar-kelar" cerocos Talita

"Hmm tante itu Gendhis sudah di samping tante" tutur Reksa yang membuat Talita menoleh ke samping dan mendapati Gendhis yang tengah menyengir.

"Awssss sakit mami sakit, pliss mami sakit ini awssss" ringis Talita saat sang mami melemparkan cubitan maut pada perut nya.

"Kamu makanya kalau dandan itu jangan suka lama, kasihan yang nunggu kamu jadinya" omel Talita

"Iyh mom tapi jangan cubit gini, sakit tauukkk mi"

"Alahhh mau sini mami tambahin? " tanya Talita dengan wajah sinis

"Heheh enggak mom makasih"

"Tante kita langsung pamit pergi" ucap Reksa yang menyalami tangan Talita

"Iyh nak sa, hati-hati ya nak kalau misal anak ini nakal atau berbuat macam-macam sama kamu laporin ajh ke mami" pesan Talita yang di jawab anggukan oleh Reksa.

"Loh-loh mami kok ngomong gitu? Seharusnya aku yang takut kalau di macam-macamin sama nih om" ucap Gendhis tak Terima

"Kalau itu ga mungkin karena mami percya Reksa anak yang baik"

"Gini nih kalau gw udah mulai punya saingan berat" guman Gendhis pelan.

:۞:••:۞:••:۞:••:۞:••:۞:

Udara saat ini begitu sangat bersahabat sehingga membuat Meka menjadi malas untuk beranjak meninggalkan kasur empuk nya itu.
Menempuh perjalanan selama 15 jam lama nya dari Amsterdam ke Jakarta dengan menggunakan kendaraan udara tentu nya membuat tubuh Meka menjadi sangat lelah, walaupun saat di dalam peswat ia hanya menghabiskan waktu untuk tiduran saja namun tetap saja rasa lelah itu tetap datang mungkin karena seblum berangkat Meka yang terlalu lelah bersiap-siap untuk ke Indonesia.

Suara bel yang berbunyi membuat dirinya pun lantas mau tak mau harus beranjak meninggalkan kasur empuk itu,
Peralahan ia menyandarkan tubuh nya, mengucek mata yang masih tertutup dan membuka nya secara perlahan mencoba menyeimbangkan penglihatan yang masih kabur karena efek dari bangun tidur.

"Hoammm siapa sih masih pagi juga gangu tidur orang ajh" dumel Meka sambil berjalan keluar untuk membuka pintu.

Maklum kan saja pada pukul 04.00 tadi dirinya baru saja tiba di Indonesia, dan itu pun masih harus lagi mencari alamat apartemen yang di sewakan di jam segini membuat Meka benar-benar kerepotan, untung nya saja otak nya masih berpikir jernih sehingga bisa berpikir untuk menginap di hotel saja.

Ceklek

"Halo selamat pagi nona Meka, maaf kami mengganggu waktu istirahat anda,
Kami di sini ingin mengantarkan makanan pesanan anda tadi saat cek out hotel" ucap seorang room service dengan senyum ramah.

"Hmm terimakasih" jawab Meka dengan mata yang menahan kantuk.

Setelah meletakkan makanan nya di meja, Meka langsung segera berjalan mengambil peralatan mandi nya yang masih berada di dalam koper, dirinya memutuskan untuk segera mandi saja agar letih yang di rasa cepat untuk hilang.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang