bab 26(fakta? )

18 0 0
                                    

"Siapa? "

¢Ndak tahu mbak, ini kata mas nya kenal sama mbak Meka dan juga mbak Gendhis¢

Meka tampak berpikir sesaat usai menerima laporan security rumah nya.

"Bisa tolong kasiin henphone nya pak"

¢oke oke engih, ini tak kasihkan non¢

¢Hallo Assalamu'alaikum ¢

"W-waalaikum salam"

¢mohon maaf nona Meka telah mengganggu waktu anda, saya datang ke sini ada perlu dengan nona Gendhis¢

Dengan wajah sinis Meka menjawab utaran dari Rayan "Tidak ada, Gendhis tidak ada di tempat ini"

¢ nona Meka tolong anda jangan berbohong¢

"Saya gak bohong, emang kalau anda ingin bertemu Gendhis dia nya mau apa? "

¢nona Meka anda jangan memperumit masalah¢

"Saya tidak memperumit masalah justru anda sudah sangat lancang berani sekali mengijak kan kaki anda ke rumah saya, sekarang silakan anda angka kaki dari rumah saya"

Tut

Dengan perasaan kesal Meka langsung mematikan telpon secara sepihak.

"Pak saya minta bantuan anda untuk memanggil kan nona Gendhis" pintah Rayan pada security rumah Meka.

"Aduh mas maaf saya endak bisa main begituan tanpa ijin dari mbak Meka, saya takut kenak omelin"

Penolakan dari security Meka tak membuat niat Rayan untuk gagal,
Pria itu masih mencari cara untuk tetap bisa bertemu dengan istri bos nya itu.

Dengan bantuan ponsel, Rayan mencoba untuk menghubungi Gendhis namun sayangnya seperti nya cara tersebut juga tidak berhasil.

"Saya harus tetap bertemu dengan nona Gendhis" guman Rayan.

Dari balkon kamar Meka mengintip ke arah pos rumah nya,
Di sana ada Rayan sibuk mondar-mandir.

"Gw gak bakal biarin lo ketemu Gendhis" lirih Meka sambil menatap ke arah kamar tepat di mana Gendhis sedang berbaring di atas kasur.

"Syukur lh panas nya mulai turun" guman Meka yang tengah memeriksa suhu tubuh Gendhis.

Sentuhan tangan Meka membuat Gendhis terbangun,
Perlahan gadis itu mengambil posisi untuk duduk.

"Lo makan"

Dengan senyum geli Gendhis mencubit pipi Meka yang membuat sang empuh meringis.

"Awsss, keterlaluan lo dhis bisa-bisa nya baru bangun udah langsung nyerang gw!! "

"Salah siapa? Masa gw baru bangun udah langsung di tawarin makan"

"Yeh itu mah bukan salah gw kalii!!, gw kan punya niat baik buat inisiatif nawarin lo makan, mana tahu kan lo laper karena habis tidur"

Kembali di pos tadi,
Rayan masih tetap setia menunggu Gendhis agar ia bisa bertemu.

"Mas mending mas nya pulang saja, dari pada menunggu kelamaan"

"Tidak pak, saya akan tetap menunggu sampai bertemu dengan nona Gendhis" jawab Rayan dengan gigih.

"Terserah mas nya saja deh, tapi lebih baik mas nepih ke pos saya ini karena sebentar lagi akan turun hujan"

"Iya Pak terimakasih"

***

"Dimana Rayan? "

"Saya tidak tahu pak, sedari sebelum makan siang tadi pak Rayan sudah pergi tapi beliau belum juga kembali" kata Alina sekretaris dari Reksa.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang