"Ayo mari non masuk"
Gendhis hanya tersenyum dan mengangguk mengikuti langkah bik Ena.
"Tunggu ya non bibik siapin dulu pakaian nya"
Seraya menunggu bik Ena yang sedang berkemas, Gendhis memilih untuk berkeliling di dalam kamar milik Meka.
Pantangan mata nya tak sengaja jatuh pada sebuah kardus bekas yang berada di bawah kolong kasur.
Rasa penasaran tiba-tiba saja datang yang membuat Gendhis memilih untuk melihat apa yang ada di dalam kardus tersebut."Ini kardus apa ya? " guman Gendhis yang mencoba untuk meraih kardus tersebut.
"Non Gendhis" panggilan dari bik Ena membuat Gendhis mengurungkan niatnya, ia lalu menghampiri bik Ena yang sedang berjalan ke arah nya sambil menenteng sebuah tas.
"Maaf ya bik jadi ngerepotin bibik"
"Eh sih non kok malah ngomong gitu, bibik malah jadi senang bisa bantu non Gendhis apa lagi ini kan demi non Meka juga"
"Tapi sayang nya bibik gak bisa ikut lagi ke rumah sakit" sambung bik Ena.
Dengan tersenyum Gendhis mengelus bahu bik Ena "bibik cukup do'ain dari rumah ya supaya Meka segera siuman"
Dengan cepat bik Ena langsung tersenyum "pasti nya non, bibik selalu do'ain untuk kesembuhan non Meka"
"Ya sudah bik kalau gitu saya pamit dulu ya, makasih loh ya bik udah mau bantuin bekemas" cengir Gendhis
"Sama-sama non,
Eh iya tunggu non""Ada apa bik? " tanya Gendhis yang sudah bersiap hendak melangkah
"Ini non bibik mau kasih sesuatu, tadi waktu beberes bibik nemuin ini mungkin ini henphon milik non Meka namun sayang udah hancur begini" tutur bik Ena yang menyerahkan sebuah ponsel kepada Gendhis.
Dengan dahi berkerut Gendhis menerima ponsel tersebut "mungkin bisa saja di dalam sini terdapat informasi tentang yang terjadi pada Meka "
"Iya itu makanya non, bibik kasih henphon nya ke non Gendhis saja supaya non bisa cari tahu lebih dalam"
"Hmm iya bik, sekali lagi makasih banyak ya bik"
"Sama-sama non, hmm non maaf bukan nya bibik mau berbicara yang tidak-tidak tentang non Meka,
Tapi bibik ingin bertanya apakah benar non Meka suka minum minuman beralkohol begitu? "Gendhis semakin kaget mendengar pertanyaan Gendhis "maksudnya bik? "
"Jadi gini non tadi waktu bibik beresin kamar non Meka ini, bibik nemuin botol yang pecah dan mungkin itu yang menjadi penyebab luka non Meka dan satu lagi non bukan cuman itu saja, ada banyak sekali botol minuman seperti itu yang tergeletak di lantai itu semua berada dalam keadaan yang sudah kosong"
Pikiran Gendhis langsung tak tenang mendengar cerita dari bik Ena.
"Bik bisa tahu lebih lanjut gimana awal mula bibik tahu Meka pingsan? " tanya Gendhis yang baru sempet menanyakan hal yang mengganjal pikiran nya.
"Jadi begini non, biasanya kan setiap tengah malam non Meka selalu minta bibik untuk bangunin karena mau sholat tahajjud, ya sudah jadi nya seperti biasa bibik ingin bangun kan non Meka tapi malah justru bibik di buat kaget dengan keadaan non Meka yang tiba-tiba saja pingsan dengan tangan nya yang berlumuran darah,
Memang awal nya bibik sudah kepikiran dengan keadaan non Meka akhir-akhir ini yang tampak murung bahkan saat pulang dari kantor pun non Meka tidak mau makan sama sekali"****
"Kenapa melamun? " tanya Reksa dengan pandangan pokus ke depan.
"Enggapapa kok om"
KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
General FictionReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...