bab 12(cemburu)

39 2 0
                                    

Senyuman serta hembusan napas tercipta pada seorang gadis yang tengah berdiri sambil menggeret koper barang-barang nya.

"Akhirnya gw bisa balik lagi ke sini" tawa nya sambil menghirup udara.

"Seger banget"

Di belakang gadis itu terlihat seorang lelaki dengan kemeja berwarna blue, juga ikut tersenyum melihat istri nya yang tengah bahagia.

"Kamu suka? "

Gendhis langsung menoleh ke samping melihat keberadaan sang suami saat ini, dengan lucu ia menganguk sambil tersenyum.

"Bangett, tahu ga om gw udah lama banget ga datang ke sini terkhir kalinya waktu tiga tahun yang lalu"

"Dan sekarang kita sudah berada di sini" tutur Reksa yang mengangkat tangan nya untuk mengelus kepala Gendhis.

Gendhis terdiam merasakan perlakuan manis dari suami nya ini,
Sebab Reksa yang katanya di kenal dingin dan cuek tapi malah justru bersikap kebalikan nya saat berada bersama nya.

"Itu mobil sudah datang" ucap Reksa sambil menunjuk mobil yang datang ke arah mereka.

"Selamat datang tuan dan nona Jayan" sapa seorang supir mobil tadi.

"Terimakasih" jawab Reksa.

"Ayo" ajak Reksa yang di jawab anggukan, keduanya masuk ke dalam mobil dan membiarkan barang-barang mereka di masukan ke bagasi oleh sang supir.

Untuk sampai ke tempat penginapan mereka butuh waktu sekitar satu jam lima belas menit,
Di waktu-waktu baru keluar dari bandara tadi Gendhis begitu antusias dan tertawa bahagia memandangi keindahan alam dari kota Interlaken yang berada di negara Swiss.

Salah satu negara yang masuk dalam masuk daptar list favorit Gendhis karena keindahan alam nya seperti di negri dongeng.

Kedua sudut bibir Gendhis menarik sebuah senyuman sambil meletakkan telapak tangan nya pada kaca mobil 'gw seneng banget bisa kembali datang ke tempat ini tapi kali ini berbeda yang biasanya di temani mami papi dan sekarang di temani oleh suami sendiri' mengatakan kata suami membuat Gendhis melirik ke arah Reksa yang pokus pada aipad.

Perlahan lahan rasa kantuk tiba-tiba saja menyerang nya yang membuat kelopak mata yang terbuka sempurna tadi perlahan kian tertutup.

Dengan sigap Reksa langsung menahan kepala Gendhis hampir terbentur pintu mobil dengan menggunakan tangan nya.
Pelan-pelan Reksa menarik kepala Gendhis untuk tidur di bahu nya.

'Tidur yang nyenyak dhis' batin Reksa yang tengah memandangi wajah istri nya itu.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di sebuah Villa dengan wilayah yang cukup luas.
Sang supir sudah turun untuk mulai membawa barang-barang masuk ke dalam, sedangkan sepasang suami istri itu masih tetap berada di dalam mobil.

Reksa merasak tak tega ingin membangun kan sang istri yang tidur bersandar di bahu nya bahwa sekarang mereka telah sampai.
Namun ternyata saat tangan Reksa mulai menyingkirkan anak-anak rambut nakal yang hendak menutupi wajah sang istri, malahan justru membuat sang istri perlahan-lahan mulai membuka matanya.

Reksa diam membeku saat intes mata nya dan mata Gendhis bertemu dengan jarak yang sangat dekat.

Cuppp

Entah angin kencang atau kerasukan dari mana Reksa sampai punya pikiran untuk mendekat kan bibir nya pada dahi Gendhis dan mengecup kan nya singkat.

Setelah adegan itu Reksa langsung menjauh kan dirinya dari Gendhis,

"Maaf saya telah lancang" tutur Reksa merasa bersalah yang sudah langsung keluar dari mobil meninggalkan Gendhis yang masih di buat bingung tentang barusan ini terlebih saat Reksa mengecup nya ia masih berada di bawah kesadaran.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang