"Bagaiamana dengan jawaban dari para investor? " tanya Reksa
"Salah seorang investor menyamaikan pendapat nya melalui sekretaris mereka, beliau berpesan untuk bisa mengadakan rapat pemegang saham dalam waktu minggu ini untuk menentukan keputusan atas masalah ini pak" tutur Rayan.
"Saya sudah mengetahui para investor akan sangat murka" ucap Reksa.
"Namun pak Reksa bukan kah salah satu pemegang saham dari perushaan kita adalah paman dari buk Gendhis? "
Reksa menatap Rayan dengan tatapan intes "tetap saja kita tidak bisa meyakinkan para investor lain, sejujurnya saat ini saya masih di ambang kebingungan dengan keputusan yang akan saya ambil, saya hanya takut jika saya langkah dalam mengambil keputusan malah justru akan berakibat fatal" ujar Reksa.
"Maaf Pak ini semua salah saya karena sudah lalai dalam mengawasi Daniel"
"Tidak Ray kamu tidak perlu merasa bersalah, kita tidak perlu membahas dia lagi karena itu hanya akan membuat waktu dan tenaga akan lebih baik kita lebih pokus dengan menghadapi maberikaita saat ini" ujar Reksa.
"Tolong kamu hubungi para investor untuk melakukan rapat pemegang saham saat lusa"
"Baik Pak"
Dari balik ruangan Gendhis tak sengaja mendengar obrolan Reksa dengan Rayan saat ia yang berencana untuk pergi ke dapur.
"Kasihan om Reksa, pasti sekarang perushaan nya lagi kacau banget, seperti nya gw harus berbuat sesuatu gw ga mungkin diem ajh liat Reksa yang lagi ketimpa masalah gini" guman Gendhis.
Mendengar suara derap langkah yang menuju ke arah nya, membuat Gendhis langsung bergegas untuk pergi dari tempat tersebut.
{Assalamu'alaikum pi}
{Waalaikumsalam dek, ada apa dek? Tumben ngechat papi? }
{Pi Gendhis mau ngomong sesuatu sama papi, tapi ga enak kalau lewat henphone, hm tapi sekarang papi lagi sibuk atau engga? }
{Mau ngomongin apa dek? Papi lagi ga sibuk ini baru ajh selesai meeting, emang nya ada apa ? }
{Ada sesuatu penting pi, ya udah kalau gitu Gendhis samperin ke kantor papi ya}
{Okey papi tunggu, hati² di jalan jangan ngebut kalau bawa mobil nya ingat jangan ngebut dek papi ga mau anak papi ini lecet sedikit pun}
{Wkwkw, siap pak bos
Kalau gitu Assalamu'alaikum papi ku sayang 🥰}{Wa'alaikumussalam anak tersayang papi 🥰❤}
Gendhis terkekeh geli mengingat momen di saat menjelang acara pernikahannya,
Nanda yang merupakan papi nya kalah itu menangis terisak isak dan datang ke kamar Gendhis, Nanda meminta Gendhis untuk membatalkan pernikahan nya saja di sebabkan ia yang tak rela karena harus berpisah dengan putri semata wayang nya, mendapati hal itu Gendhis tentu saja merasa terharu dengan sikap sang papi yang begitu menyayangi dirinya, di saat itu Gendhis tak masalah jika harus membatalkan pernikahan nya toh juga ia menikah bukan dengan orang yang di cintai nya, lain pula dengan tanggapan dari Talita yang sangat marah dengan keputusan sang suami.Setelah berikan polesan sedikit pada wajah nya, Gendhis langsung berlanjut untuk memakai sepatu dan mengambil tas slempang milik nya.
Setelah di rasa cukup tidak ada yang kurang, ia langsung melangkah keluar dari kamar namun terlebih dulu ia mencari sosok suami nya itu untuk meminta ijin keluar sebentar.
"om gw ijin keluar bentar yaa,ada urusan penting soal nya" tutur Gendhis kepada Reksa
"Saya antar" ucap Reksa yang langsung beranjak dari duduk nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
General FictionReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...