bab 24(cuplikan)

21 0 0
                                    

"Agh"

Mendengar suara lenguhan membuat Rayan dengan cepat langsung meletakkan ponsel nya di atas nakas.

"Rayan? "

"Iya Pak saya di sini"

"Di-dimana saya? Gendhis
Istri saya " Reksa berniat untuk beranjak dari kasur, namun seperti nya rasa sakit itu kembali menyerang kepala nya.

"Aku sayang kamu"

"Jangan tinggalin aku sa"

"Saya janji akan memperkenalkan kamu kepada orang tua saya"

"Hello my name is Utari, what's your name? "

"Reksa"

"Pacaran yuk sa"

"Kenapa kamu tega khianati saya? "

"Itu bukan salah aku sa!! Semua ini salah kamu juga!! "

Bayangan-bayangan serta percakapan aneh muncul begitu saja.

"Tenang Pak, sialakan" imbuh Rayan yang memberikan air minum kepada Reksa.

Setelah lima belas menit berlalu rasa sakit pada kepala Reksa mulai menghilang yang membuat ia bisa bernapas lega.

"Maaf Pak karena saya hanya bisa membawa anda ke apartemen, saya khawatir tuan dan nyonya akan syok melihat keadaan anda tadi"

Reksa menarik senyum tipis sambil mengulurkan tangan nya untuk mengelus bahu Rayan.

"Terimakasih Ray"

Rayan mengangguk "Sama-sama Pak, ini semua sudah menjadi kewajiban saya"

"Pak apa yang akan anda lakukan? " tanya Rayan melihat Reksa yang ingin beranjak dari kasur.

"Saya harus pergi Ray, saya harus mencari istri saya saat ini, saya harus menjelaskan semua nya tentang masakan ini saya tidak ingin dia semakin salah paham, terlebih ini malam saya khawatir jika dia kenapa-kenapa" kata Reksa dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Pak tolong tetap berada di tempat"

Dahi Reksa berkerut mendengar perkataan Rayan "Apa maksud kamu Ray? Saat ini saya harus mencari istri saya"

"Tapi tolong Pak anda harus tetap di tampat, kondisi anda masih belum stabil, dan untuk mengenai nona Gendhis beliau sudah berada di tempat yang aman"

"Maksud kamu? "

"Nona Gendhis tengah berada di kediaman nona Meka, sebelum anda siuman saya sudah menyuruh para anak buah untuk mencari nona Gendhis dan ternyata beliau berada di kediaman nona Meka, saya juga sudah menghubungi nona Meka"

"Lalu apa yang di katakan Meka? Bagaimana dengan keadaan istri saya? Apakah dia baik-baik saja? "

"Alhamdulillah nona Gendhis tidak kenapa-kenapa, kemungkinan saat pertengkaran terjadi nona Gendhis langsung pergi menemui nona Meka"

"Syukur lh jika begitu, saya harus segera ke sana menemui istri saya"

"Tapi Pak___" Reksa berhenti melangkah dan berbalik badan menatap ke arah Rayan.

"Nona Meka berpesan kepada saya agar anda tidak menemui nona Gendhis untuk saat ini"

Senyuman seketika langsung berubah menjadi raut wajah kesal "Apa maksudnya? Mengapa dia ingin melarang saya bertemu dengan istri saya sendiri? "

"Akan tetapi ini demi kebaikan antara anda dengan nona Gendhis, nona Meka menyarankan hal tersebut sebab saat ini nona Gendhis sedang dalam emosi yang belum stabil takut nya jika anda datang menemui beliau hal itu akan malah semakin membuat keadaan menjadi rumit"

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang