bab 27(kehancuran)

25 1 0
                                    

Sebuah kerumunan terbelah kalah melihat sosok yang di nanti telah tiba,

"Itu pak Reksa" pekik salah seorang wartawan yang membuat wartawan lainya langsung lari menyerbu Reksa.

Melihat pergerakan para wartawan membuat Rayan dengan sigap langsung menyuruh para bodyguard untuk melindungi Reksa.

"Pak Rayan bagaimana dengan hasil rapat? "

"Apakah perusahaan Mahatma Grup masih tetap berdiri? "

"Bagaimana dengan keputusan para investor"

"Pak Rayan anda terlihat sangat cocok"

"Nona Gendhis bagaimana tanggapan anda mengenai gosip tersebut? "

"Apaka anda mempercayai gosip tersebut? "

"Beredar jika wanita itu adalah masa lalu pak Reksa, apakah anda dan pak Reksa masih saling mempercayai? "

Berbagai pertanyaan di layangkan para wartawan kepada keduanya,

Dengan senyum tipis Reksa menatap ke arah sang istri sambil semakin mempererat genggaman tangan nya.

Dari genggaman tersebut seakan Reksa mengisyaratkan jika ia akan melindungi sang istri.

"Hasil rapat telah menunjukkan jika perushaan Mahatama grup akan tetap berdiri dengan kokoh seperti biasa" jawab Reksa yang membuat para wartawan bernapas lega.

"Lalu untuk nona Gendhis bagaimana tanggapan anda? " lontar seorang wartawan

Dengan senyum manis Gendhis menjawab " saya juga bersyukur dengan hasil dari rapat tersebut"

"Nona Gandhis apakah sebelum nya anda mempercayai dengan berita tersebut? "

Gendhis tampak mengelah napas "sejujurnya saya merasa amat bersalah dengan suami saya, karena saya masii meragukan kesetiaan beliau, namun dengan yakin saya mencoba mencari kebenarannya nya yang membuktikan bahwa keraguan saya saat itu adalah sebuah kesalahan besar"

"Wah anda begitu luar biasa sekali nona Gendhis, untuk pak Reksa bagaimana perasaan anda saat mengetahui nona Gendhis bersikap seperti itu? "

Dengan senyum tipis Reksa memeluk pinggang istri nya dengan erat "saya tidak mempermasalahkan hal apa pun itu, yang terpenting bagi saya adalah istri saya yang masii bisa mempercayai saya itu adalah hal yang sangat jauh lebih dari kata cukup"

Seluruh orang bertepuk tangan sebagai apresiasi atas kebucinan Reksa terhadap sang istri.

Tranggggg

Pecahan barang-barang terdengar saat nyaring saat bersentuhan dengan lantai marmer berwarna putih.

"Brengsekkk lo semuaa, gw gak bisa tingal diam liat ini semua" suara teriak terdengar sangat menggema di dalam ruang kamar milik Utari.

Mendengar sebuah langkah kaki membuat Utari langsung mencoba bangkit dari duduk nya,

Rambut nya terurai begiti saja hingga menutupi wajah milik nya.

"Momyy"

Dekat menatap wajah sang putri dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Plakk.

Suara nyaring kembali terdengar saat telapak tangan Dekta dengan santai nya melayang tepat di pipi mulus sang putri,
Air mata Utari terjatuh kalau mendapatkan perlakuan tak terduga dari sang momy.

Pipi nya memerah memberikan efek perih yang amat luar biasa,

Dengan derai air mata Utari memegangi bekas tamparan sang momy.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang