bab 13 (kedekatan)

28 1 0
                                    

Malam telah berganti menjadi pagi yang cerah dengan di sambut nya suara burung-burung yang saling berkicauan.

Malam yang begitu melelahkan untuk sepasang suami-istri baru itu yang membuat mereka hingga kini masih belum engan untuk beranjak dari alam mimpinya masing-masing.

Jarum jam pada jam dinding trus bergerak hingga sekarang menunjukkan pukul delapan.

Dengan perlahan-lahan Gendhis mulai membuka mata nya mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan silau nya cahaya yang menerpa wajah.

Merasakan berat pada pinggang nya membuat Gendhis langsung melirik ke bawah ternyata sebuah tangan besar berurat telah memeluk pinggang nya dengan posesif, pandangan Gendhis langsung menatap ke arah wajah tampan sang suami yang begitu anteng dan nyenyak dengan tidur nya.

Hampir satu bulan menikah membuat Gendhis mulai membiasakan diri saat bangun tidur akan mendapati wajah tampan sang suami dan pelukan erat pada pinggang nya seperti hal nya saat ini.

Senyum kecil tercetak di bibir Gendhis, tangan mulai telulur mengelus lembut wajah tampan Reksa.

"Dia tidur nya nyenyak banget"

Pandangan mata Gendhis mulai menelusuri seisi kamar, sampai tatapan nya jatuh pada jam dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul delapan lewat limabelas.

Bola mata Gendhis tentu saja langsung membola melihat hal itu, dengan perlahan-lahan dan hati-hati Gendhis mulai menyingkirkan tangan Reksa.

"Gw udah telah banget" guman Gendhis yang langsung melangkah cepat untuk ke kamar mandi sambil di bahu nya yang sudah menyandang handuk berwarna navy.

Tak lama dari itu Reksa mulai terbangun dari tidur nya. Terlebih menyadari ketidak adanya keberadaan sang istri di samping nya.

"Kemana dia pergi? " guman Reksa sambil memijat kepala yang terasa pusing.

Mendengar suara percikan air dari kamar mandi membuat Reksa langsung berpikir jika sang istri mungkin saja sedang mandi di dalam.

Di dalam kamar mandi sendiri, Gendhis yang sdah selesai mandi dan memakai handuk tiba-tiba saja berpikir yang membuat raut wajah nya menjadi panik.

"Mati gw, duh kenapa gw bedo banget sih pakei lupa bawak baju lagi kagak inget apa sekarang ada si Reksa? Duh mampus dah gw"

Bibir bawah milik Gendhis mulai tergigit oleh giginya "apa gw langsung keluar ajh ya? Mungkin ajh si Reksa masih tidur, kalau memang iya gw bisa langsung lari ke kamar ganti, tapi sebelum itu gw mastiin dulu dia masih tidur atau sudah bangun"

"Ekhm ekhm, om Reksa om woyy om lo masih tidur kan? " teriak Gendhis, tak ada sahutan sama sekali membuat Gendhis berpikir jika Reksa yang masih tertidur.

Dengan perlahan Gendhis mulai melangkah keluar dari kamar mandi,
Dan lagi-lagi ia di kejutkan dengan ketidak adaan sosok Reksa di atas kasur.

"Mampus gw, Jangan-jangan Reksa dah bangun lagi____" belum sempat menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba sosok Reksa sudah datang dari arah balkon kamar.

Dengan cepat Gendhis langsung berlari untuk ke ruang ganti sambil memegangi handuk nya,

"Jangan sampai nih handuk melorot, kalau ga bisa hancur image gw di depan Reksa"

"Kamu kirim saja file nya lewat email, saya akan segera cek" pintah Reksa.

"Baik Pak, lalu pak bagaimana dengan rencana untuk ikut acara lelang saham di perusahaan PC of pice"

"Untuk hal nanti akan segera saya bicarakan lebih lanjut lagi"

Di dalam ruang pakaian sediri, terlihat Gendhis yang sedang kesusahan untuk mengancingkan resleting belakang pada dresh yang sedang ia kenakan.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang