bab 41(ungkapan mengejutkan)

8 1 0
                                    

Saat keadaan berubah, prinsipmu juga akan berubah
.
.
Rayan Sanjaya

Netran suara seorang wanita membuat Rayan langsung mengalihkan pokusnya pada sumber suara.
Kepalanya mendongak menatap, sosok wanita yang sudah berdiri dihadapan nya dengan senyuman yang mereka.

"Maaf Pak Rayan, karena sudah membuat Anda menunggu"

Rayan mengangguk kepalanya, pandangan matanya menatap penampilan Meka dari atas hingga ke bawah, membuat ia berdecak kagum, melihat pesona wanita dihadapannya ini.

Meka terlihat sangat cantik, dengan balutan dresh berwarna coksu yang hanya sampai batas lutut, make up natural yang mempoles wajah cantik nya itu, rambut Meka sengaja dibuat terurai dengan ditambahkan beberapa aksesoris.

Mendapatkan tatapan itu membuat Meka jadi salah tingkah, bahkan saat ini wajahnya sudah terlihat memerah.

"Pak Rayan" cicit Meka yang membuat Rayan tersadar, dan langsung memasang raut wajah cool nya itu.

"Bisa kita berangkat sekarang? Takut nya nanti kejebak macet"ujar Meka yang dijawab anggukan.

Padahal niat Meka mengajak segara berangkat, karena jantung nya yang sudah berdegup sangat kencang melihat tatapan dari Rayan tadi.

Rayan membuka kan pintu mobil untuk Meka,
Kemudian pria itu memutari mobil untuk masuk dan menduduki kursi pengemudi.

Sebelum menyusul masuk kedalam mobil, Rayan sempat terdiam ditempat, memegangi jantung nya yang berdegup sangat cepat.

"Tolong, jangan buat saya mati muda karena detak mu" guman Rayan.

"Pak Rayan" panggil Meka yang membuat Rayan langsung tersadar.

Mobil mereka telah melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan.
Untung nya saat ini jalanan tidak terlalu macet, padahal ini bisa dikatakan jamnya pulang kerja.

Tak berselang lama, mobil mereka telah berhenti disebuah restoran yang telah dibooking oleh Rayan tadi.

"Boleh saya gandeng tangan anda? Anu itu, karena kaki saya kesulitan untuk berjalan, jika anda keberatan saya tidak akan memaksa" cengir Meka.

"Silakan" jawab Rayan yang membuat Meka langsung menggandeng tangannya.

Oh tidak, apakah kedua nya tak tahu? Jika saat ini jantung mereka sama-sama berdegup dengan sangat kencang.

Beberapa pengujung restoran yang baru keluar, dibuat takjub dengan pesona Rayan dan juga Meka. Keduanya terlihat sangat serasi, beberapa dari pengujung berdoa agar hubungan keduanya semakin erat dan langgeng, ada juga yang merasa iri dengan hal tersebut.

Sesampainya dimeja resepsionis, Rayan langsung bertanya dimana letak meja yang sudah ia pesan.

Sang pelayan membawa mereka pada sebuah meja yang berada didekat pantai.
Itu adalah meja yang sengaja dipesan Rayan, dengan segar nya angin malam, deburan ombak yang diiringi alunan musik, menambahkan kesan berbeda pada malam ini. Terlebih akan ada hal yang penting, untuk ia katakan nantinya.

"Pemandangan bagus ya pak" ucap Meka yang sudah bersedia untuk mengambil gambar pemandangan malam ini.

"Iya, saya sengaja memilih tempat ini, karena agar bisa menikmati keindahan pantai saat malam"

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang