"Sudah siap? " tanya Nanda, yang hanya dibalas anggukan dan senyuman oleh Gendhis."Berdoa dulu, supaya diperlancar" ujar Talita
Hari ini adalah jadwal Gendhis mulai melakukan therapy untuk bisa jalan kembali.
Untuk hari pertamanya, ia hanya ditemani oleh Nanda, Talita dan Melvita.Sedangkan Reksa sudah berada di kantor, awalnya tadi Reksa juga ingin ikut menemani sang istri.
Namun sayangnya, saat ini dikantor sedang ada acara penting untuk menyambut kedatangan kedutaan besar Amerika yang datang berkunjung.Gendhis tak mempermasalahkan itu, ia begitu mengerti mengenai kesibukan dari pekerjaan suaminya itu.
Nanda mendorong kursi roda Gendhis menuju ruang fisioterapi.
Mereka yang mengenal Gendhis menatapnya dengan tatapan iba.
Gendhis hanya diam saja, ia takut nantinya akan terpancing dengan itu dan berakhir membuat air mata nya kembali turun.Didalam ruangan, sudah ada dokter Dita yang seperti nya sudah menunggu kedatangannya sadari tadi. Dokter yang menjadi penanggung jawab mengenai kondisi Gendhis.
"Bagaimana kabar nya, nona Gendhis? " sapa dokter Dita tersenyum hangat.
Gendhis membalas senyuman itu "Alhamdulillah sudah lebih baik dari sebelumnya, dok"
Dokter Dita tampak mengangguk "kalau begitu langsung saja kita mulai cek TTV dulu ya"
Gendhis hanya mengangguk,
Papih nya itu sempat membantu memindahkan tubuh nya keatas bed sebelum dilakukan nya pemeriksaan.Sedari tadi, Nanda tiada henti melepaskan genggaman tangan nya dari sang putri tercinta.
Dengan lembut, tangan Nanda mengelus halus kepala Gendhis."Bismillah, princess papih harus yakin bisa jalan kembali"
Gendhis tak kuasa untuk menahan air matanya, menatap sosok cinta pertamanya ini yang tak pernah henti memberikan cinta dan kasih sayang untuk dirinya.
"Terimakasih papih dan yang lainya yang sudah selalu ada untuk Gendhis, walaupun Gendhis sering nakal"
Nanda terkekeh gemas, ia membingkai wajah indah putrinya itu.
Kini gantian, Gendhis menatap haru kedua wanita hebat nya "terimakasih untuk mamih dan mamah yang sudah mengurus Gendhis"
Kedua wanita hebat nya itu kompak menganggguk, bahkan keduanya saat ini sudah menitihkan air mata membuat Gendhis juga hampir melakukan hal yang sama.
Sebisa mungkin Gendhis menahan air matanya untuk tak jatuh,
Ia sudah berkomitmen untuk tidak mau menangis dihadapan keluarga nya.Selesai pemeriksaan, Dokter Dita mulai melakukan therapy. Dengan memberikan rangsangan syaraf pada kaki.
"Apa berasa mbak Gendhis? "
Gendhis menggeleng kan kepalanya, membuat Dokter Dita tersenyum tipis "jangan khawatir, ini hanya masih yang pertama. Jika sudah sering pasti akan muncul rangsangan nya"
Gendhis hanya mengangguk,
Diam menikmati proses therapy yang sedang dilakukan.3 jam telah berlalu. Dan akhirnya proses therapy Gendhis selesai juga.
"Alhamdulillah, untuk therapy hari ini sampai disini dulu ya mbak Gendhis. Kita lanjut esok hari lagi"
Gendhis mengangguk "iya dok, terimakasih banyak sudah mau membantu saya dalam proses kembali berjalan"
"Sama-sama mbak, nanti jika butuh sesuatu langsung hubungi para perawat saja ya mbak. Dan alhamdulillah setelah saya lihat kembali respon syaraf kaki mbak Gendhis lumayan bagus. Jika rajin melalukan therapy pasti dalam waktu dekat bisa kembali pulih" tutur Dokter Dita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
Ficción GeneralReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...