part 40(pembuktian)

13 1 0
                                    

Banyak sekali orang datang berbondong-bondong, memenuhi sebuah ruangan yang saat ini sudah terisi dengan beberapa lukisan yang akan menjadi bintang dalam acara pameran kali ini.

Mereka orang yang datang jauh-jauh, untuk menghadiri acara pameran yang diselenggarakan hampir setiap bulannya.

Selesai acara pembukaan, Meka datang menghampiri rombongan Gendhis yang saat ini tengah berbincang-bincang, menikmati indahnya hasil karya yang telah ia buat.

"Yang ini bagus banget ya pah, mama mau yang ini dong pah" rengek Melvita pada Indra.

"Sudah lh ma, jangan merengek seperti itu, lihat kita menjadi pusat perhatian" ucap Indra yang mengundang tawa pada rombongan Gendhis.

"Mas Indra jangan seperti itu, seharusnya kabulin dong permintaan jeng Mel" sahut Talita.

"Nah bener tuh apa kata jeng Lita, memang cuman jeng Lita yang ngertiin mama"

"Namanya juga satu frekuensi" jawab Indra dan Nanda secara serempak.

Melvita dan Talita saling tatap, sambil mengukir senyum miring membuat para suami mereka menatap nya dengan was-was.

"Kalau begitu, Siap-siap tidur di luar" balas keduanya tak kalah kompak.

Kedua suami takut istri itu hanya bisa mengelah napas,

"Hallo, assalamu'alaikum om tante" sapa Meka mencium punggung tangan para orang tua.

"Wa'alaikumussalam"

"Wah ini dia, baru datang dibintang utama kita" ucap Nanda yang membuat Meka tersenyum lebar.

"Papi bisa aja sih" jawab Meka.

"Nah pas sekali, nak Meka tolong bantu kita" tutur Indra.

"Bantu apa om? "

"Sudah nak Meka, tidak perlu dengar omongan om mu itu" sahut Melvita yang sudah kesal dengan suaminya itu.

"Assalamu'alaikum" netran suara seseorang yang baru saja datang membuat pandangan mata mereka semua teralihkan, dan menatap orang yang baru saja mengucap salam tadi.

"Wa'alaikumussalam"

"Eh nak Rayan datang juga" ucap Nanda.

"Iya Pak, maaf saya agak telat"

"Panggil om aja Ray, kan lagi gak dilingkungan kerja juga" sahut Talita.

"Kok lama banget datang nya Ray? Ini dari tadi nak Meka sudah nungguin loh" celetuk Melvita mengedipkan sebelah matanya pada Talita, yang membuat wanita paruh bayah itu langsung mengerti.

Sedangkan, Meka sudah terbelak kaget, "loh kok aku tante? "

"Iya bener nak Rayan, dari tadi Meka gak ada gairah nya karena kamu belum datang-datang juga" timpal Talita tersenyum.

"Astaga, mama dan mami ini deh, jangan begitu, kasian mereka jadi malu" ucap Gendhis.

"Bukan gitu dhis, tapi---" omongan Talita langsung dipotong oleh suaminya.

"Sudah mi, jangan ngegodain anak-anak nya terus" lerai Nanda.

"Eh bentar-bentar, aku kok baru sadar ya, ternyata baju nya nak Rayan dan Meka itu warna nya couplean" celetuk Talita yang membuat semua mata langsung menatap kearah Meka dan bergantian pada Rayan, membuat yang ditatap jadi salah tingkah.

"Nah iya bener, tuh kan bener apa kita bilang jeng, kalau mereka ini cocok dan serasi, sampai baju aja couplean begini"

"Kita tidak ada couplean bu" jawab Rayan yang membuat Meka bernapas lega.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang