Karena ulah Meka yang keasikan bermain air membuat Rayan sampai menggrutu tiada henti.
Pasalnya saat ini sang mentari bahkan sudah menghilang, namun mereka berdua belum sampai juga untuk kembali ke puncak.
"Seperti anak kecil" dumel Rayan pelan.
Mendengar hal tersebut, Meka langsung memasang wajah masam kemudian melangkah lebih cepat untuk meninggalkan Rayan.
Jujur saja saat ini Meka sudah tak tahan berada di dekat Rayan dengan sikap dingin nya itu.
"Ngomel melulu, gw tahu kok gw salah tapi gak perlu ngomel juga kale" balas Meka dengan suara lumayan tinggi, sengaja supaya Rayan mendengar nya.
Suasana mulai terasa mencekam saat keadaan sudah mulai gelap gulita, namun untung nya saja Rayan membawa ponsel yang sedikit membantu untuk meniti perjalanan mereka.
Lama saling berdiam membuat Rayan memutuskan untuk mulai mengajak ngobrol terlebih dahulu.
"Maaf atas sikap saya"
Senyuman tipis terukir pada bibir Meka sambil gadis itu yang menatap sebentar ke arah Rayan.
"Ternyata dia masih punya hati juga" guman Meka
"Saya masih bisa mendengar nya" sahut Rayan
"Hehe ternyata tajam juga pendengar anda pak Rayan"
"Kemarilah, jangan berjalan dibelakang saya" ucap Rayan
"Engga akh males, lebih enak jalan dibelakang gini lebih seru "
"Mengapa anda begitu keras kepala? Saya tidak bisa menjamin jika terjadi sesuatu hal kepada anda"
Mendengar hal tersebut, cepat Meka langsung menyusul langkah Rayan dengan cepat.
"Pak Rayan bisakan anda berjalan dengan perlahan? Kaki saya terasa sakit karena harus mengimbangi langkah anda yang begitu cepat"
Tanpa banyak bicara, Rayan berjalan mundur dan langsung menarik tangan Meka yang membuat Meka tentu saja langsung kaget.
"Bisakah anda diam sejenak sampai kita sampai di tempat tujuan?"
Dengan gerakan polos nya, Meka menggerakkan tangan nya seolah-olah sedang mengunci mulut nya itu.
Langkah keduanya sudah lumayan jauh, tapi entah mengapa hingga saat ini kedua nya belum juga sampai di tempat tujuan.
Tenaga Meka sudah mulai terkuras sedari tadi yang membuat ia sudah tak sanggup untuk kembali berjalan bahkan untuk berdiri saja ia sudah tak sanggup.
"Stopp, saya capek bangettt"
"Kita udah dari tadi jalan tapi gak sampai-sampai, rasanya capek banget sumpahh mau mati banget rasanya" cerocos Meka yg sudah terduduk.
"Seperti anda pernah mati saja" sahut Rayan sambil mengambil posisi berjongkok di depan Meka.
"Naik" ketus Rayan yang membuat Meka terbelak kaget.
"N-nnaik? Maksudnya? "
"Jangan banyak bicara, kita tidak punya banyak waktu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
General FictionReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...