bab 1 {tuntutan menikah}

396 4 2
                                    

Terlihat seorang wanita paruh bayah yang tengah berjalan dengan langkah yang begitu gontai di temani oleh seorang gadis yang ikut mengikuti nya di belakang yang di ketahui merupakan asisten dari wanita tersebut,

suara sepatu hels dari wanita itu terdengar begitu nyaring saat bersentuhan dengan lantai yang berwarna putih,

"Pasti itu mama lagi" guman seorang pria yang bernama Reksa mendengar suara dari sepatu hels tersebut,

"Pak apakah kita akan berangkat sekarang? Karena rapat sudah akan di mulai sekitar setengah jam kurang" ujar seorang pria bernama Rayan yang merupakan tangan kanan dari Reksa

"Kamu duluan saja, saya ada urusan sebentar" jawab Reksa yang di angguki oleh Rayan

Pria bernama Rayan itu pun pamit untuk undur diri, namun pada saat baru keluar dari ruangan Reksa ternyata Rayan bertemu dengan Mevita yang merupakan nyonya besar dari perusahaan ini.

"Selamat pagi ibu" sapa Rayan ramah

"Selamat pagi juga Ray, Ray apakah Reksa ada di dalam? " tanya Melvita

"Iyh bu pak Reksa ada di dalam, namun sebentar lagi beliau akan memulai rapat"

"Berapa menit lagi rapat akan di mulai?" Tanya Melvita

"Sekitar setengah jam kurang bu" jawab Rayan

Setelah itu Rayan pun berpamitan untuk pergi di susul dengan Melvita bersama dengan asisten nya yang masuk begitu saja ke dalam ruangan milik Reksa tanpa mengetuk pintu.

"Reksa kenapaa kamu engga angkat telpon mama? Bahkan kamu juga sampai blokir nomor mama? Mau kamu apa sih sa? Pusing mama liat kelakuan kamu ini" omel Melvita begitu memasuki ruangan

"Ma kenapa datang ke kantor Reksa? " ucap Reksa yang membuat kobaran api amarah dalam kepala Melvita yang sudah siap untuk meledak

"Maksud kamu apa haa? Kamu ngelarang mama untuk datang ke kantor kamu? Kamu ga suka liat mama datang? Kamu bener-bener yh susah banget di bilangi pusing mama ngatasin kamu ini loh sa entah harus pakai cara apa lagi supaya kamu dengerin omongan mama" ucap Melvita panjang lebar

"Reksa dengerin omongan mama kok" jawab Reksa

"Sini kamu sini kok yo kerjaan nya itu ngejawab ajh trus, kalau kamu memang dengerin omongan mama kalau gitu kamu harus turutin mama untuk kamu segera menikah"

"Iyh tahun depan" jawab Reksa lagi

"Yh Allah sa mama ga habis pikir sama kamu, apa karena virus gilak kerja yang buat kamu jadi males buat nikah gini? Pokoknya mama ga mau tahu dalam waktu satu bulan ini kamu harus menikah" ancam Melvita

"Mama gimana sih? Mana bisa seperti itu? Mau nikah sama komputer emang nya? Calon nya juga belum ada" ucap Reksa kaget

"Masalah calon tenang kamu serahin ke mama, pokoknya kamu tinggal ikutin ajh kali ini mama ga mau ada bantahan lagi"

"Terserah mama Reksa udah pusing" tutur nya yang sudah bersiap untuk rapat

Pusing masalah pekerjaan di tambah lagi masalah pernikahan saat ini bener² membuat Reksa ingin sekali lenyap dari dunia ini untuk sesaat saja.

Sementara di sisi lain terlihat seorang wanita cantik dengan gaun berwana mint tengah duduk bersantai di bawah pohon seraya menikmati semilir angin yang bertiup dengan segar nya, panas nya sang mentari pada hari ini membuat nya higga cepat letih padahal baru saja pemotretan lima kali.

"Bentar Mek nyokap gw kirim chat ini" ucap wanita itu yang di ketahui bernama Gendhis.

[dek kamu selesai pemotretan jam berapa?kalau selesai cepat datang ke resto nta tante melvi yh buat ketemu sama calon suami kamu yang mami bilang tadi pagi]

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang